JAKARTA-Presiden Joko Widodo memberikan penjelasan seputar keputusan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsisi. Melalui akun fanpage facebooknya yang diunggahnya Selasa (18/11) menegaskan bahwa kenaikan harga BBM itu tidak berarti menghilangkan subsidi melainkan dialihkan ke hal yang produktif seperti pembangunan infrastruktur berupa jalan, bandara dan juga pelabuhan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Senin (17/11) malam, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi yang berlaku pukul 00.00 WIB terhitung sejak tanggal 18 November 2014. Harga Premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga Solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.
Menurutnya, langkah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi karena selama ini subsidi tersebut tidak tepat sasaran. “Selama ini pemerintah memerlukan anggaran untuk membangun infrastruktur, namun anggaran tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM,” tulis Jokowi.
Dia mengatakan, untuk rakyat kurang mampu telah disiapkan perlindungan sosial berupa paket Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar, yang dapat juga digunakan untuk menjaga daya beli rakyat, dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif.
Komentari tentang post ini