Kapolri Ingatkan Pengusaha Tidak Timbun Bahan Pokok

Wednesday 3 Jun 2015, 9 : 37 pm
by
KapolriJenderal Badrodin Haiti bersama Presiden Joko Widodo

JAKARTA-Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sudah melakukan antisipasi terkait ulah spekulan yang memanfaatkan keuntungan dengan menimbun bahan bakar miyak (BBM), maupun bahan kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan maupun lebaran. “Kita lakukan perketat kegiatan-kegiatan untuk di lapangan karena memang menjelang puasa dan lebaran ini ada kegiatan cipta kondisi namanya. Itu akan meningkatkan kegiatan anggota di lapangan,” kata Jenderal Badrodin seusai mengikuti rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/6) .

Kegiatan-kegiatan di lapangan itu, lanjut Kapolri, dilakukan dalam rangka memantau situasi-situasi yang membuat keresahan masyarakat termasuk memainkan harga, termasuk juga penimbunan, termasuk pengoplosan, penyelundupan.

Karena itu, Kapolri mengingatkan kepada para pengusaha yang akan memainkan harga, membuat keresahan masyarakat, jangan sampai melakukan penyimpangan-penyimpangan seperti itu karena nanti bisa berhadapan dengan hukum.

Sementara itu Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengakui, Presiden Jokowi berpesan agar masalah pangan harus terjamin kesediannya dan harga yang terjangkau.
Detilnya, lanjut Sofyan, bagaimana procurement Bulog.Sesuai laporan Bulog sampai hari ini Bulog telah berhasil mengumpulkan dan membeli sebanyak 1.159,000 ton beras kontrak. “Artinya Bulog masih terus melakukan pembelian, on to cadangan Bulog. Cadangan Bulog aman sampai dengan 6 bulan ke depan,” paparnya.

Menurutnya, yang paling penting adalah barang-barang utama ini yang harus dijaga untuk puasa dan lebaran. Kalau beras tentu gula, tepung terigu, minyak goring, daging sapi, daging ayam, telur, “Ini semua harus dijaga supaya barangnya tersedia dan harganya terjangkau,” tegasnya.

Adapun Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menegaskan, bahwa pemerintah sangat konsen kepada pengadaan kebutuhan bahan pokok menjelang bulan puasa dan lebaran.

Dia mengaku telah melakukan upaya-upaya nyata sehingga dipastikan stok ini cukup.
“Memang di beberapa daerah ada yang naik dan ada yang turun. Ini sudah kita pantau. Pemerintah sudah melakukan koordinasi dengan para asosiasi-asosiasi. Baik itu asosiasi gula, makanan minuman dan asosiasi tepung dan lain semuanya dan bahkan beberapa jenis produk memang sudah turun,” terangnya.
Dia mengaku, bawang dan cabai memang harganya mengalami kenaikan . Tetapi, pemerintah siap melakukan impor untuk mengendalikan naiknya harga cabai dan harga bawang merah. “Memang ada produksi sudah panen, tetapi panennya ini belum bisa memenuhi akan kebutuhan pasar seluruh Indonesia,” pungkas Menteri Perdagangan

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PT SMI Hadirkan Inovasi Baru Berteknologi Virtualization: Intel IDNUC 

JAKARTA- PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”)—salah satu entitas anak Metrodata Group

Hadapi Lebaran, BTN Siapkan Uang Tunai Rp12,5 Triliun

JAKARTA-Seorang Petugas Teller PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, sedang