JAKARTA-Kebijakan pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM bersubsidi menunjukkan kontradiksi dalam diri Jokowi yang mengaku sebagai seorang Soekarnois. “Jangan menyebut-nyebut Trisakti bila kenyataannya menaikkan harga BBM,” kata Direktur Eksekutif Energi Watch, Ferdinan Hutahaen kepada TeropongSenayan saat diskusi “Bola Panas BBM” di Jakarta Sabtu (15/11/2014)
Menurut Ferdinand, sebagai orang yang mengaku Soekarnois seharusnya Presiden Jokowi mencari solusi terlebih dahulu tanpa harus membebani masyarakat kecil.
Lebih lanjut Ferdinan menambahkan rencana kenaikan BBM semakin memperlihatkan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) hanya mengobral ideologi Trisakti yang dikenal sebagai ajaran anti-liberalisme Bung Karno.
Dia menegaskan, semestinya Jokowi tidak mengatasnamakan Soekano sejak awal kampanye jika pada akhirnya melakukan kebijakan menaikkan harga BBM.
Ferdinan mengingatkan agar pemerintah jangan bersikeras menaikkan harga BBM dengan alasan yang tidak rasional. Karena pasti akan ada konsekuensi politik sebagai respons penolakan rakyat terhadap presiden Jokowi.
“Jokowi dipilih rakyat, ekspektasi rakyat tinggi terhadap dirinya. Jangan sampai rakyat melakukan hal yang sebaliknya kepada Jokowi,” pungkasnya. (ek)