Kemendag Fasilitasi Pengembangan Merek di Makassar

Tuesday 29 Apr 2014, 5 : 14 pm
by

MAKASSAR-Program pengembangan merek 2014 Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan RI kembali dilaksanakan di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Salah satu bentuk program pengembangan merek ini berbentuk workshop yang diselenggarakan pada Selasa (29/4), di Hotel M. Regency, Makassar bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan, dan Pusat Pelatihan dan Promosi Ekspor Daerah (P3ED) Makassar, serta Arrbey Consultant.

Rangkaian kegiatan dari progam ini didahului dengan kunjungan perusahaan ke beberapa pelaku usaha di Makassar dan sekitarnya yang di antaranya memiliki produk makanan-minuman, coklat, kopi, bumbu tradisional, permen, dekorasi rumah, kain, kerajinan tangan, dan fesyen yang dilaksanakan pada 28 April 2014.  “Merek merupakan aset terbesar bagi sebuah perusahaan karena berkaitan dengan reputasi, kepercayaan, dan persepsi kualitas produk. Pengembangan merek tidak hanya sekedar memberikan nama dan menempelkan logo pada suatu produk, iklan, kegiatan maupun promosi, tetapi merupakan suatu proses strategi yang tepat. Perlu diingat bahwa produk dengan kualitas baik dan didukung oleh keunikan produk itu sendiri sangat membantu pelaku usaha dalam menghasilkan merek yang dapat dikenal secara cepat oleh pembeli. Dengan demikian, merek merupakan salah satu alat yang membantu calon pembeli untuk mengenali, mencari, membeli, dan mencintai produk yang kita pasarkan,” tutur Direktur Pengembangan Produk Ekspor Ditjen PEN Kementerian Perdagangan, Dody Edward dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/4).

Dia menjelaskan pentingnya membangun merek bagi para pelaku usaha Indonesia. Merek merupakan sarana yang efektif untuk membedakan suatu produk dengan produk sejenis, sedangkan brand image secara langsung mempengaruhi daya saing suatu produk.

Pelaku usaha dapat mengamati kiat-kiat dan inspirasi yang melatarbelakangi bagaimana perusahaan besar membangun dan mengembangkan merek yang dihasilkannya, sehingga pada akhirnya mendorong penjualan produk, baik di dalam negeri dan luar negeri. Pesan penting untuk para pelaku usaha yang disampaikan melalui workshop ini adalah bahwa diperlukan upaya pengkomunikasian kepada calon pembeli agar produk tersebut lebih mudah dikenal dan diingat dibandingkan produk pesaing, dan pada gilirannya menjadi pelanggan yang loyal.

Ditjen PEN jelasnya telah melaksanakan kegiatan pengembangan merek sebanyak 75 merek setelah dilakukan kurasi terhadap 117 merek di kota Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Mataram. Pemilihan terhadap 75 merek ini diperoleh melalui pelaku usaha yang mengikuti workshop dan pameran-pameran, di antaranya workshop di Semarang (terpilih 14 merek), workshop di Yogyakarta (terpilih 15 merek), workshop di Mataram (terpilih 7 merek),

pameran Inacraft Jakarta (terpilih 22 merek), pameran Flona, pameran Gelaran Batik Nusantara, dan Kampoeng BNI 2013 (terpilih 17 merek).

Pada akhirnya, semua berharap bahwa kegiatan ini dapat menambah nilai jual produk-produk unggulan perusahaan dan mengangkat citra dan popularitas merek sehingga tercipta merek-merek Indonesia yang dapat diterima di pasar domestik maupun pasar internasional. Pelaku usaha diharapkan dapat terus menciptakan serta mengembangkan inovasi dan kreativitas sebagai inspirasi yang konkret memasuki pasar ekspor melalui penciptaan dan pengembangan merek yang berkualitas.  “Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah meningkatnya citra Indonesia di mata dunia internasional sebagai negara yang mampu menghasilkan produk yang kreatif, berkualitas, berdaya saing, dan tentunya menjadikan merek lokal dengan strategi global. Diharapkan produk-produk Indonesia dapat dipasarkan lebih luas dan lebih baik lagi, tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di mancanegara,” pungkas Dody.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Promosi KEK Kesehatan Sanur Bali Disayangkan Belum Terkelola Optimal

SANUR-Pembangunan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur Bali hingga

Gus Ipul: Perkuat BLK, Kurangi TKI Informal

SURABAYA-Pemprov Jatim  berkomitmen mengurangi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar