Kemenperin Apresiasi GE Dukung Implementasi Making Indonesia 4.0

Sunday 23 Sep 2018, 12 : 39 am
by
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional I Gusti Putu Suryawirawan dan Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Zakiyudin serta CEO General Electric Indonesia Handry Satriago melakukan Breakfast Meeting bersama Chairman & CEO General Electric John Flannery di Jakarta, 20 September 2018. Pertemuan tersebut membahas investasi industri pembangkit listrik serta pengembangan SDM melalui pendidikan vokasi untuk era Industri 4.0.

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi kepada perusahaan raksasa Amerika Serikat, General Electric (GE) yang berkomitmen mendukung implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Program strategis yang mereka siapkan untuk memasuki era digital saat ini, misalnya pelaksanaan pendidikan vokasi dan mendorong terciptanya inovasi teknologi sesuai kebutuhan sektor industri.

“Pemerintah saat ini tengah fokus dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar mampu menghadapi revolusi industri 4.0. Apalagi, kita sedang menikmati bonus demografi hingga 10 tahun ke depan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (21/9).

Kemarin, Kamis (20/9), Menperin bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Chairman & CEO General Electric John Flannery beserta rombongannya di Istana Merdeka.

Menperin menjelaskan, SDM terampil merupakan kunci utama dalam menyukseskan penerapan industri 4.0. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan program untuk menggenjot keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.

“Kami telah meluncurkan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang link and match dengan industri, menjalin kerja sama dengan Swiss untuk pengembangan Politeknik, menjalankan program silver expert dalam upaya melibatkan tenaga ahli dari sektor industri sebagai instruktur, serta menggandeng lembaga riset Jerman, Fraunhofer IPK untuk lebih mengaktifkan kegiatan litbang di Indonesia,” paparnya.

Di samping itu, menurut Airlangga, pembangunan ekosistem inovasi dan infrastruktur digital menjadi program prioritas yang juga perlu dilaksanakan guna mengakselerasi target dari Making Indonesia 4.0. Aspirasi besarnya adalah mewujudkan Indonesia berada pada jajaran negara 10 ekonomi terbesar di dunia tahun 2030.

“Inovasi dapat dihasilkan dari kegiatan riset dan pemanfaatan teknologi. Dengan inovasi, daya saing industri nasional akan lebih kompetitif di kancah global,” jelasnya. Terkait hal ini, Kemenperin terus mendorong pembangunan pusat inovasi industri di dalam negeri, pengoptimalan regulasi dan fasilitas insentif fiskal, serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bahkan pada 17 April 1957 Bung Karno sempat meletakkan batu pertama di Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai “sister city” Jakarta.

Ade Armando Dikeroyok, Said Abdullah Minta Polisi Identifikasi Pembonceng Aksi Mahasiswa

JAKARTA-Aksi premanisme berupa pemukulan terhadap pegiat media sosial, Ade Armando

Pesta Rakyat No 2, Wadah Silaturahmi Pendukung Ahok-Djarot

JAKARTA – Setelah sukses menggelar dua kali flashmob, kini Sys