JAKARTA-S&P kemarin berhasil ditutup menembus level 2,000 di level 2,000.02 atau naik 0.1% memfaktorkan aksi merger korporasi dan juga data consumer confidence dan durable goods order AS yang jauh lebih baik dari ekspektasi.
Nikel berhasil naik 1.1% sedangkan Timah melemah 0.5%. Harga CPO melemah 0.9% tampaknya masih mengkhawatirkan kenaikan over supply dari vegetable oil.
Analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan sentimen di bursa AS turut menjadikan bursa Asia bergerak menguat tipis hari ini.
Sementara itu, Rupiah pagi ini bergerak flat dikisaran Rp11,700/US$.
“Kami perkirakan IHSG hari ini dapat menguat memfaktorkan penguatan bursa regional dan juga mengkompensasi penurunan IHSG yang underperform terhadap bursa regional kemarin,” ujarnya seperti dikutip dari laman samuel.co.id di Jakarta, Rabu (27/8).
Menurutnya, pasar saat ini juga menanti kebijakan kenaikan harga BBM dimana pasar berharap kenaikan terjadi di masa SBY seiring dengan inflasi saat ini yang rendah dan perkiraan kuota BBM akan habis lebih cepat dari target.
“Jokowi direncanakan akan bertemu SBY hari ini dan salah satu topik yang akan dibicarakan adalah rencana kenaikan BBM di masa SBY,” pungkasnya