Kredit Macet Pertanian Berpotensi Naik

Friday 8 Nov 2013, 2 : 02 pm
deptan.go.id

MEDAN-Perbankan di Sumatera Utara diminta mengantisipasi naiknya kredit macet (non performance loan) pertanian, hal ini terkait  meluasnya dampak kerusakan tanaman pertanian milik petani. “Kita dari BI sudah menurunkan tim untuk melihat sejauh mana dampak kerusakan tanaman petani bisa membuat kredit macet,” kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah IX Sumut dan Aceh, Hari Utomo di Medan, Jumat,(8/11).

Diakui Hari,  erupsi dan letusan Sinabung ini memang bisa menyebabkan kerusakan tanaman. Sehingga para  petani yang telah menanam dan menunggu hasil panen bisa gagal. “Intinya, berpotensi menimbulkan kredit macet dan itu harus diwaspadai perbankan,” tambahnya

Di Kabupaten Karo ada lima kantor cabang dan sembilan kantor cabang pembantu. Bank yang beroperasi di kabupaten tersebut antara lain BRI, BNI, Bank Permata, Bank Sumut, Bank Syariah Mandiri, Bank Danamon, BTPN, dan Bank Mega.

Sementara itu, Joni Akim Purba, seorang petani di Karo mengakui ada penurunan produksi pada semua tanaman hortikultura seperti kentang, kol bunga dan brokoli. Debu panas dari erupsi Gunung Sinabung membuat sebagian tanaman rusak total dan rusak sebagian. “Dampaknya yah itu, produksi panen belum lama ini turun hingga 30 persen,” ungkapnya

Joni menambahkan penurunan sebesar 30 persen itu sudah tergolong kecil yang merupakan dampak positif dari kerja keras petani dan termasuk dibantu Pemerintah menangani langsung tanaman yang tertutup debu mulai dari meningkatkan penyiraman tanaman hingga pemberian pestisida. “Akibat produksi yang turun, maka harga jual menjadi lebih mahal,” paparnya.

Mahalnya harga jual itu diduga akan terus bertahan, karena dewasa ini selain masih masa tanam atau belum panen, ada prediksi produksi semakin turun karena Sinabung malah sudah meletus meski belum terlalu besar. “Petani sedang was-was dengan letusan Sinabung,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Sumut, M Roem mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut terus memantau dampak letusan Sinabung pada tanaman di Karo.

 

Kerusakan tanaman bukan hanya karena terkena debu vulkanik Sinabung tetapi karena juga kurang dirawat dampak warga mengungsi. “Bantuan penanganan terhadap kerusakan tanaman sudah dilakukan saat Sinabung masih erupsi,” pungkasnya. **cea

 

 

Erupsi Sinabung Membuat Cabai Merah Tembus Rp 55 Ribu

 

TRIBUNNEWS.COM , BINJAI – Meningkatnya aktifitas erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo sejak beberapa hari terakhir membuat harga beberapa komuditi sayuran gunung di Kota Binjai yang didatangkan dari kawasan itu mulai merangkak naik, dengan kenaikan antara 20 hingga 100 persen.

 

Kenaikan harga paling signifikan dialami cabai merah dengan peningkatan hingga 100 persen. Semula harga cabai merah besar hanya Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogramnya. Namun saat ini mencapai RP  55 ribu per kilogram.

 

Selain cabai merah, kenaikan harga juga dialami kentang, wortel, kubis, bunga kubis, brokoli, daun bawang, dan tomat, dengan peningkatan antara Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribbu per kilogramnya.

 

Harga kentang semula hanya Rp 8 ribu per kilogran kini mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Sementara wortel semula Rp 2 ribu  kilogram kini mencapai 4 ri bu per kilogram.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Cermati Invest Pasarkan Reksa Dana Setiabudi Investment Management

JAKARTA– Cermati Invest (PT Artha Investa Teknologi) menjalin kerja sama

Kementerian PUPR Siapkan Program Dukung Realisasi Tol Laut

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen mendukung realisasi