Kunker Ke Bengkulu, Fahri Ingin Masyarakat Wariskan Keberanian Sukarno

Saturday 16 Sep 2017, 8 : 46 pm

BENGKULU-Wakil Ketua DPR Fahri Hamzh menyemangati para guru di Madrasah Aliyah Yayasan Darussalam agar menyemai tumbuhnya keberanian di hati para anak murid. “Berbagai peristiwa yang terjadi belakangan di provinsi pesisir yang terkenal dengan Pantai Panjang ini memang membuat muram semua orang,” katanya dialog dengan berbagai unsur pemuda serta menjadi narasumber seminar nasional “Masa Depan Demokrasi Indonesia” di Aula Pemprov Bengkulu, Kamis (14/9/2017).

Fahri Hamzah dan rombongan DPR RI membentangkan narasi tentang demokrasi dan semangat keberanian di Bengkulu, selama dua hari, 14-15 September 2017

Dalam dialog itu Fahri mengeksplorasi rumah pengasingan Bung Karno.
Dia juga mengupas soal konsepsi Islam tentang demokrasi dan menumbuhkan karakter kebaikan.

Keberanian secara khusus disuntikkan oleh Fahri Hamzah karena Bengkulu seperti berhenti bergeliat dan semua jajaran, termasuk masyarakatnya, tertunduk dengan wajah ketakutan.

Tujuh hari sebelum datang ke Bengkulu, Fahri Hamzah telah menyambangi provinsi ini melalui Twitternya Bertagar #AdaApaBengkulu – Fahri menyindir KPK yang melakukan sapu bersih OTT hakim, gubernur dan jaksa. Bengkulu mencekam dibuat KPK.

Lima hari sebelum datang ke Bengkulu, di sebuah televisi nasional, Fahri Hamzah menyerang kepemimpinan nasional yang lembek menghadapi genosida Rohingya.

Ia membenturkan kesadaran publik pada sejarah keberanian Indonesia yang tangguh. Republik ini tidak pernah bermuka santun ketika menjumpai penganiayaan atas kemanusiaan. Dan Sukarnolah yang mengajarkan kita.

Sukarno, Presiden pertama RI, empat tahun diasingkan di Bengkulu, selepas dari Ende, NTT yang jadi endemi Malaria. Terpikat pesona luar dalam Fatmawati, ibunda Presiden ke-5 Indonesia Megawati, Sukarno mengalami banyak pergulatan batin. Pikirsnya bergelora seperti ombak lautan Hindia dari barat Bengkulu yang bergulung-gulung.

Dari awal Fahri Hamzah mengatakan kunjungan kerja Bengkulu adalah “Napak Tilas Bung Karno”.

Romantika asmara dan romantisme perlawanan berkeliaran di Bengkulu. Dari berbagai panggung tempatnya berorasi, Fahri Hamzah terus mengingatkan Bengkulu tentang ruh Sukarno yang seharusnya diwarisi, yakni tentang keberanian dan perlawanan atas dasar kebenaran dan kemanusiaan. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Mahfud MD Tegaskan Buruh Punya Hak Melawan Kalau Ditindas

JAKARTA-Tujuan Indonesia merdeka itu untuk menjunjung martabat manusia. Untuk menjunjung
Para pimpinan pemerintahan yang hadir di Asia Pacific Innovation Day – Digital Talent Summit 2021 menekankan pentingnya partisipasi proaktif para pemangku kepentingan utama dalam mengembangkan dasar yang kuat untuk ekosistem talenta digital di kawasan in

ASEAN Foundation Gandeng Huawei Pangkas Kesenjangan SDM Digital di Asia Pasifik

JAKARTA-ASEAN Foundation dan Huawei menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang upaya