JAKARTA-PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang 2022 membukukan laba bersih mencapai Rp12,57 triliun atau melonjak hingga 58,91 persen dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp7,91 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (2/3), lonjakan laba bersih PTBA tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan di 2022 sebesar 45,76 persen (year-on-year) menjadi Rp42,65 triliun.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, jumlah beban pokok pendapatan PTBA di sepanjang tahun lalu tercatat mencapai Rp24,68 triliun atau melambung 56,4 persen (y-o-y).
Sehingga, laba bruto untuk Tahun Buku 2022 menjadi Rp17,97 triliun atau menanjak 33,31 persen (y-o-y).
Adapun jumlah laba usaha PTBA di 2022 tercatat Rp15,15 triliun atau melesat 52 persen (y-o-y).
Sedangkan, laba sebelum pajak penghasilan di 2022 sebesar Rp16,2 persen atau setara dengan kenaikan hingga 56,37 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2022 yang sebesar Rp3,42 triliun, maka laba tahun berjalan PTBA menjadi Rp12,78 triliun atau lebih tinggi dibanding di 2021 yang senilai Rp8,04 triliun.
Sementara itu, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun lalu sebesar Rp12,57 triliun atau melonjak 58,91 persen (y-o-y).
Per 31 Desember 2022, total liabilitas PTBA meroket 38,5 persen (y-o-y) menjadi Rp16,44 triliun, sehingga perseron memiliki kewajiban untuk menjelaskan kepada OJK dan BEI terkait kenaikan jumlah liabilitas tersebut.
Sedangkan, total ekuitas per akhir Desember 2022 tercatat Rp28,92 triliun atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2021 yang senilai Rp24,25 triliun
