JAKARTA-Harga saham PT Charlie Hospital Semarang Tbk (RSCH) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/8), hingga pukul 10.03 WIB, naik Rp19 (16,52%) menjadi Rp134 per saham, dari harga penawaran perdana Rp115 per saham.
Hingga waktu tersebut, volume perdagangan saham RSCH di Pasar Reguler mencapai 489,537 juta unit senilai Rp67,94 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 35.007 kali.
Menurut pengumuman BEI, Senin (28/8), sebanyak 2,65 miliar saham emiten di bidang aktivitas rumah sakit swasta bernominal Rp50 per unit itu dicatatkan di BEI.
Itu terdiri atas 2,12 miliar unit saham pendiri dan 530 juta saham PUP.
Melalui aksi korporasi ini RSCH memperoleh tambahan modal sebesar Rp60,95 miliar.
Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO sebesar 48,13% untuk penyelesian pembangunan Rumah Sakit Charlie Hospital Demak.
Sebesar 45,89% untuk pembelian alat medis. Sisanya sebesar 5,98% untuk modal kerja RSCH.
Sebagai informasi, pendapatan RSCH mengalami penurunan 7,11%, dari Rp35,56 miliar pada 2021 menjadi Rp33,03 miliar pada 2022.
Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok justru meningkat 48,88%, dari Rp19,70 miliar menjadi Rp29,33 miliar.
Akibatnya, laba kotor RSCH merosot 76,67% menjadi Rp3,70 miliar pada 2022, dari Rp15,86 miliar pada 2021.
Perseroan mencatat rugi bersih periode berjalan sebesar Rp7,35 miliar (Rp7,35 per saham pada 2022.
Padahal RSCH berhasil mencatat laba bersih periode berjalan sebesar Rp2,74 miliar (Rp2,74 per saham) pada 2021.
Sementara itu total aset Perseroan naik 11% dari Rp81,97 miliar pada 2021 menjadi Rp90,99 miliar pada 2022.
Adapun total liabilitas bertambah 44,25% dari Rp37,04 miliar menjadi Rp53,43 miliar pada 2022.
Sedangkan total ekuitas RSCH turun 16,40%, dari Rp44,93 miliar pada 2021 menjadi Rp37,56 miliar pada 2022. (Anes)
