JAKARTA-Ketua DPR Marzuki Alie, mendesak pemerintah untuk secepatnya memperbaiki defisit neraca perdagangan yang sudah mengkhawatirkan, sekitar minus US$6 miliar. “Sebaiknya segera mengambil langkah tepat untuk mengurangi defisit kembar, yakni defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan,” katanya di Jakarta, Kamis, (2/1/2014).
Yang sangat mendesak, kata Marzuki, itu bagaimana meminimalisir defisit perdagangan. Karena inilah yang membuat rupiah makin tertekan. Akibatnya, nilai rupiah terus merosot. “Saya perkirakan rupiah, tetap agak sulit kembali menguat,” ujarnya.
Menurutnya, tekanan impor BBM inilah yang membuat defisit neraca perdagangan sulit dikurangi. Tampaknya konsumsi BBM makin tinggi, sehingga impor BBM juga tak bisa dikurangi. “Untuk mengalihkan ke konsumsi BBG, ternyata infrastruktur gasnya belum bisa dibangun secara cepat,” terangnya.
Padahal cadangan gas, lanjut Marzuki sangat melimpah ketimbang minyak. Sudah seharusnya penggunaan BBG direalisasikan agar impor BBM bisa ditekan.
Komentari tentang post ini