MEA Tak Untungkan Indonesia

Tuesday 3 Feb 2015, 12 : 31 pm
kompas. com

JAKARTA-Pemberlakuan perdagangan bebas Masyarakat Ekomi Asean (MEA) 2015 lebih banyak merugikan Indonesia. Karena posisi Indonesia dijadikan sebagai pasar oleh negara tetangga. “Jujur saja kita belum siap pembelakuan perdagangan bebas MEA ini,” kata Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Selasa (3/2/2015).

Menurut Osman Sapta, ketidakseimbangan kekuatan pasar antara Indonesia dengan 10 negara yang berbatasan langsung merupakan penyebab utama dirugikannya pihak Indonesia. Namun demikian, Oesman menyatakan pemberlakuan perdagangan besar merupakan sebuah dilema yang membingungkan karena dirinya pun tidak mau disebut sebagai anti asing karena perjanjian dagang itu telah disepakati. “Bagaimana mungkin produk kita dengan pasar  yang 240 juta akan dijual ke pasar mereka yang 25 juta,” ujarnya.

Dalam kondisi kekuatan pasar yang tidak seimbang itu, ujarnya, Indonesia akan terus tumbuh menjadi negara konsumen. Dia juga mengkhawatirkan dengan tumbuhnya mal-mal hingga ke tingkat daerah yang produknya akan lebih banyak dominasi oleh produk asing setelah pemberlakuan MEA nantinya.

Oesman juga mengakui dominasi produk asing di wilayah perbatasan bukan persoalan saat ini. Namun, kenyataan itu sudah berlangsung sejak lama dan kondisi itu akan semakin parah kalau MEA diberlakukan nantinya. Sebagai catatan, hampir seperlima dari seluruh makanan dan minuman impor berasal dari Malaysia. Lonjakan impor makanan dan minuman ini sangat mengkhawatirkan sejak sejak berlakunya kesepakatan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) pada Januari 2010. (ec)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Demi Kontribusi Ekonomi, Kemenperin-Polri Jaga Aktivitas Kawasan Industri

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) konsisten untuk semakin mendorong penumbuhan sektor manufaktur

Kemendag Manfaatkan Kerja Sama dengan JICA

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) makin intensif memperkuat segala lini guna mencapai