Mekanisme Pemilihan IPU Tak Seseram DPR

Thursday 9 Oct 2014, 4 : 13 pm
pavand.com

JAKARTA-Proses dan mekanisme pemilihan pimpinan Inter Parliamentary Union (IPU) di Geneva, Swiss tak seakrobatik dan sesulit parlemen Indonesia. “Sistem pemilihannya tak seseram yang ada di DPR, di sana sudah ada statutanya,” kata mantan Ketua F-Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf di Jakarta, Kamis, (09/10/2014).

Menurut Nurhayati, dirinya yakin akan terpilih karena sudah mendapat dukungan besar dari parlemen di dunia.“Pada 16 Oktober nanti pemilihannya akan dilakukan, dan saya yakin akan terpilih karena sudah mendapat dukungan parlemen-parlemen di dunia,” ujarnya.

Apalagi Indonesia dengan segala kesantunannya dalam berpolitik dengan mengedepankan kearifan lokal dan sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, maka dunia mendukung kita,” tegasnya

Hadir dalam konperensi pers, Ketua DPR RI Setya Novanto, anggota DPR RI Fraksi Golkar Tantowi Yahya, Mutia Hafidz, dan pejabat Kemenlu RI. “Pencalonan saya sudah masuk web resmi IPU dan DPR sudah mengkaji secara mendalam,” kata Nurhayati yakin.

Nurhayati berjanji sebagai Presiden IPU akan membawa visi Indonesia sebagai negara demokrasi yang inklusif, memperbaharui komitmen parlemen untuk terlibat dengan dunia internasional yang lebih luas. Termasuk pemerintah dan PBB, serta mempertahankan pemerintahan yang baik, dan mempromosikan dialog untuk menyelesaikan konflik dan sesuai dengan misi utama IPU menjadi penegak perdamaian dan demokrasi di dunia.

Sementara itu, Ketua DPR Setyo Novanto menegaskan dukungannya terhadap Nurhayati yang memilki pengalaman yang luas di berbagai posisi di IPU, yang tentunya akan menguntungkan kerja IPU sebagai puncak parlemen di dunia.  “Saya yakin Ibu Nurhayati mampu menjalankan tugas sebagai Presiden IPU, karena sudah berpengalaman dan teruji selama menjadi politisi Demokrat,” ujarnya.

Karena itu kata Mutia Hafidz dalam pencalonanya tersebut perlu dukungan media dan masyarakat luas, apalagi Indoensia mempunyai peluang 100 persen menjadi pimpinan IPU. “Jadi, peluang Indoensia 100 persen bisa diterima oleh parlemen dunia. Sebelumnya Nurhayati menduduki beberapa posisi penting di IPU yakni menjabat sebagai Presiden Komite Koordinator Perempuan Parlemen periode 2010-2012, 2012-2014 dan merupakan anggota dari Komite Eksekutif selama 2 periode.

Selain itu juga memiliki posisi strategis lain di beberapa organisasi parlemen termasuk Asean Parliamantary Assembly (AIPA), Organisasi parlemen melawan korupsi (Gopac), Parlemen Aksi Global (PAG) dan Asian Parliamentari Assembly (APA), Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, dan lain-lain. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gandeng Swasta, Kementerian ATR/BPN Dorong Percepatan Sertifikasi Tanah

SURABAYA-Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus mendorong

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

JAKARTA-Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjaga sebagaimana tercermin pada pertumbuhan