Mendag Revitalisasi Pasar Boja dan Pasar Bintoro

Friday 24 May 2013, 6 : 26 pm
by

JAWA TENGAH-Revitalisasi dan penataan kembali Pasar Boja dan Pasar Bintoro dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, meningkatkan citra dan daya saing pasar tradisional dalam menghadapi pertumbuhan toko modern yang cukup pesat, serta mendorong perekonomian nasional yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini diungkapkan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan saat meresmikan Pasar Boja di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Jumat (24/5).

Mendag mengungkapkan revitalisasi pasar dapat memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan omset transaksi. “Hasil evaluasi terhadap kinerja 10 pasar percontohan yang dibangun tahun 2011 menunjukkan adanya peningkatan omset transaksi sebesar 33%-85% dibandingkan sebelum revitalisasi,” jelas Mendag.

Mendag berharap revitalisasi Pasar Boja setelah mengalami kebakaran di tahun 2007 ini mampu menstimulasi perekonomian masyarakat di Kabupaten Kendal, serta memberikan kegembiraan dan kelegaan para pedagang sehingga dapat berjualan kembali.Pasar Boja dijadikan sebagai pasar percontohan oleh Kementerian Perdagangan karena lokasinya yang strategis di kawasan perdagangan di pusat kota, aman dan mudah diakses dari wilayah di sekitarnya, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Batang. Pasar Boja juga menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah dan terjangkau masyarakat.

Sejak tahun 2011-2013, kata dia Kemendag telah merevitalisasi 447 unit pasar tradisional yang terdiri dari 53 unit pasar percontohan dan 394 unit pasar non percontohan melalui dana Tugas Pembantuan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 unit pasar tradisional berada di Provinsi Jawa Tengah dengan anggaran sebesar Rp 180 miliar (9,12%). Jumlah ini sudah termasuk Revitalisasi Pasar Boja sebesar Rp 4 miliar.

Sementara dari hasil pantauan yang dilakukan Mendag terhadap perkembangan harga bahan pokok di Pasar Boja, ditemukan bahwa harga bahan pokok cukup stabil. Dibandingkan harga pada tanggal 13 Mei 2013, harga beras jenis IR 64 II masih tercatat sebesar Rp.8.520/kg, gula pasir Rp.11.500/kg, daging sapi Rp 78.600/kg, telur ayam Rp 15.200, cabe merah rawit Rp 33.800/kg, bawang merah Rp 29.600/kg, dan bawang putih Rp 27.400/kg.

Komoditas lainnya yang tidak mengalami perubahan harga adalah minyak goreng curah Rp.8.370/kg, daging ayam broiler Rp.24.800/kg, tepung terigu Rp.7.100/kg, cabe merah keriting Rp.17.600/kg. Harga-harga tersebut pada umumnya relatif lebih rendah dibanding harga rata-rata Provinsi Jawa Tengah, kecuali cabe merah keriting.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sejauh ini kebijakan moratorium belum menunjukkan kemajuan berarti dalam perbaikan tata kelola Sawit di Indonesia.

Moratorium Sawit, Penting Diperpanjang dan Diperkuat

JAKARTA-Kebijakan moratorium sawit akan berakhir dalam hitungan beberapa jam kedepan.
para direktur utama BUMN merupakan orang-orang terpilih yang diharapkan percaya diri menghadapi persaingan baik secara nasional maupun global

Presiden: Menteri BUMN Jangan Proteksi Perusahaan BUMN

LABUAN BAJO-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya membangun profesionalisme dan