Naik 29%, Pendapatan Usaha Pelita Samudera Capai USD45,7 Juta

Thursday 12 Aug 2021, 11 : 25 pm
by
PT Pelita Samudera Shipping Tbk

JAKARTA-PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), perusahaan penyedia logistik dan solusi transportasi laut terintegrasi pengangkutan batubara dan mineral mencatat kinerja solid dengan capaian pendapatan usaha pada semester I-2021 sebesar US$45,7 juta atau naik 29%.

“Berlanjutnya pemulihan ekonomi global menyebabkan permintaan yang kuat untuk layanan logistik pada paruh pertama 2021. Dalam situasi tersebut, Pelita Samudera Shipping menunjukkan kinerja keuangan yang luar biasa dengan semua segmen usaha menghasilkan pendapatan yang melebihi tahun sebelumnya,”  ujar Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Iriawan Alex Ibarat, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/8).

Menurutnya, laba Bersih Periode Berjalan meningkat menjadi US$7,2 juta, naik 149% atau US$4,3 juta, dibandingkan Laba Bersih periode berjalan 6M-2020 sebesar US$2,9 juta.

Segmen Kapal Curah Besar (Mother Vessel) menyumbang laba US$3,5 juta, diikuti segmen Fasilitas Muatan Apung, Floating Loading Facility (FLF/FC) dengan US$2,4 juta, dan segmen kapal tunda & tongkang (TNB) dengan US$1,3 juta.

EBITDA hingga akhir Juni 2021 tercatat US$16,5 juta, naik 33% dari US$12,4 juta pada Semester 1 2020.

Dia menambahkan, faktor meningkatnya permintaan batubara ke China dan negara lain turut mendongkrak kinerja usaha Perseroan secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Perseroan juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batubara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional.

“Sepanjang 6M 2021, Pelita Samudera Shipping membukukan Pendapatan Usaha (Revenue) sebesar US$45,7 juta, meningkat 29% atau US$10,1 juta dari US$35,5 juta pada periode yang sama tahun 2020,” terangnya.

Segmen TNB menyumbang pendapatan usaha tertinggi di Semester 1 2021 dengan total US$17,2 juta, meningkat 23% dari 6M-2020.

US$4,5 juta diantaranya berasal dari pendapatan sewa berjangka (Time Charter) yang meningkat signifikan sebesar 1668% atau US$4,3 juta dibandingkan pendapatan TC Semester 1 2020 sebesar US$256 ribu.

“Dengan utilisasi TNB yang dimanfaatkan untuk disewakan berjangka berimbas pada menurunnya jumlah volume angkut, namun utilisasi armada berhasil mencapai stabil tinggi di 93,7%,” imbuhnya.

Dijelaskannya, segmen MV turut berkontribusi signifikan dalam peningkatan pendapatan Semester 1 2021.

Total pendapatan usaha tercatat US$14 juta, naik 22% atau US$11,5 juta (YoY).

“Dengan utilisasi mencapai 100%, semua MV milik Pelita Samudera telah disewakan untuk kontrak jangka panjang, menengah dan pendek guna melayani pasar domestik dan internasional,” tuturnya.

Dua MV ukuran Supramax disewa berjangka untuk mengangkut batubara dari Kalimantan ke Sulawesi. Sementara empat MV ukuran Handysize disewa berjangka untuk mengangkut batubara ke China, Jepang dan ekspansi ke CIS Rusia dan Teluk Persia.

Total pendapatan dari sewa berjangka segmen MV tercatat US$9,6 juta, tertinggi dari segmen lainnya untuk pendapatan Time Charter.

Pencapaian tersebut naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, sebesar US$4,9 juta.

Segmen FLF/FC juga berkontribusi positif terhadap meningkatnya pendapatan Semester I.

Berkat kontrak jangka panjang yang sebelumnya berhasil diamankan untuk 2021, hingga Juni total volume angkut mencapai 10,6 juta metrik ton, naik 47% atau 3,4 juta metrik ton dari Semester 1 2020. Selain kargo batubara, di Semester 1 2021, FLF/FC juga tercatat mengangkut lebih dari 817 ribu metrik ton kargo bauksit dari wilayah Kalimantan.

Utilisasi FLF juga lebih baik 9,8% dari 63,6% di 6M-2020, menjadi 73,4% di Semester 1 2021.

Total pendapatan dari segmen ini mencapai US$14,4 juta, mengalami kenaikan 44% dari US$10 juta Year-on-Year.

“Dengan peningkatan pendapatan Perseroan, kenaikan beban pokok pendapatan diantaranya untuk biaya perbaikan, pembelian suku cadang kapal serta biaya sewa kapal,” terangnya.

Total beban pokok pendapatan di Semester 1 2021 tercatat US$32,5 juta, hanya mengalami peningkatan sebesar 13% atau US$3,9 juta dari periode yang sama 2020 sebesar US$28,7 juta.

Beban operasional meningkat 12% (YoY) dari US$2,8 juta menjadi US$3,1 juta untuk pengeluaran karyawan dan service fee.

Pada 6M 2021, Perseroan mencatat kinerja Keuangan Solid dengan Posisi Neraca Sehat di Tengah Pandemi.

Kas, setara kas dan aset keuangan lain Perseroan tercatat US$12,2 juta, naik 39% dari periode yang sama 2020.

Sebagain besar arus kas digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dengan total US$10,2 juta.

Serta pembayaran untuk pembelian dua tugboat, dan pemeliharaan aset sebesar US$5,2 juta.

Hingga 30 Juni 2021, Jumlah Aset lancar dan Aset tidak lancar Perseroan tercatat US$147,2 juta, tidak mengalami banyak perubahan dari 31 Desember 2020.

Nilai tersebut jauh diatas Total Liabilitas Perseroan, yakni sebesar US$47,9 juta.

Sementara Ekuitas Perseroan hingga Semester 1 2021 tercatat US$99,2 juta, naik 5% dari US$94 juta pada 31 Desember 2020 diantaranya berkat kenaikan Saldo laba sebesar 12% dari US$39,4 juta pada Semester 1 2020 menjadi US$44 juta pada Semester 1 2021.

Kenaikan Laba Bersih pada akhir Juni 2021 mengangkat Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 5,74%, Return on Asset (ROA) 4,93%, dan Return on Equity (ROE) 7,31%.

Alex Ibarat mengatakan sepanjang 6M 2021 Perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang solid, mencapai bahkan melebihi target usaha dan sukses mendiversifikasi usaha yang telah ditetapkan.

Tingginya permintaan batubara di pasar internasional termasuk China serta pasar domestik, telah meningkatkan permintaan sewa berjangka kapal kapal PSS untuk angkutan batubara yang turut berperan dalam peningkatan Laba Bersih Perseroan.

Situasi ekonomi global akibat pandemi yang masih cukup menantang, memacu Perseroan untuk lebih adaptif dan tidak bertumpu pada pengangkutan batubara semata dalam melihat peluang usaha agar bisnis bisa berkelanjutan.”

Sejak 2019, Pelita Samudera Shipping telah melakukan diversifikasi di luar sektor angkutan batubara.

“Untuk 2021, Perseroan menargetkan 30% pendapatan dari sektor non-batubara dan akan terus ditingkatkan. Saat ini kami terus mengembangkan portofolio diversifikasi kami,” tuturnya.

Alex menambahkan, saat ini pemulihan kesehatan di masa Pandemi COVID-19 merupakan aspek utama dalam keseluruhan proses pemulihan ekonomi nasional.

“Sejak awal pandemi, Pelita Samudera terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif untuk memastikan sumber daya manusianya sehat,” jelasnya.

Program Vaksinasi di seluruh wilayah operasional dengan total hampir 100% karyawan telah divaksinasi dan seluruh kru kapal dalam tahap program vaksinasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dukcapil Tangsel Bakar 10 Ribu E-KTP Yang Rusak

TANGERANG-Puluhan ribu KTP el rusak dan invalid dari 7 Kecamatan

SPAM Bandung Raya Selesai, Ribuan Warga Nikmati Air Bersih

JAKARTA– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah Provinsi