Nanotech Rencanakan IPO Incar Dana Sebesar Rp134,9 Miliar

Selasa 8 Feb 2022, 6 : 40 pm
by
IPO
ILustrasi

JAKARTA-Perusahaan bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa, PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya 1.285.000.000 saham, dengan harga penawaran awal sekitar Rp95-Rp105 per saham.

Berdasarkan Prospektus IPO NANO yang dipublikasi di Jakarta, Selasa (8/2), jumlah saham yang ditawarkan ke publik tersebut bernilai nominal Rp10 per lembar atau setara dengan 29,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Dengan harga penawaran awal yang ditetapkan sekitar Rp95-Rp105 per saham, maka melalui aksi korporasi ini NANO bisa meraup dana masyarakat melalui pasar modal berkisar Rp122,07 miliar-Rp134,9 miliar.

Manajemen NANO telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Secara bersamaan, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.028.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru NANO atau sebanyak-banyaknya 34,27 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO.

Waran Seri I ini akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) NANO pada Tanggal Penjatahan.

Setiap pemegang sepuluh saham baru berhak memperoleh delapan Waran Seri I dan setiap 1 satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru NANO yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran Seri I ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp10 per lembar, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 lembar yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak Efek dimaksud diterbitkan atau berlaku mulai 7 September 2022 sampai 7 Maret 2025.

Total hasil pelaksanaan Waran Seri I sebanyak-banyaknya Rp128,5 miliar.

Rencananya, dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— sebesar Rp16,39 miliar akan digunakan untuk belanja modal (capex) berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material, sedangkan sebesar Rp16,7 miliar untuk capex berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik dan farmasi.

Selanjutnya, sebesar Rp16,22 miliar untuk capex berupa pembelian mesin dan perlengkapan layanan utama NANO, sebesar Rp17,05 miliar untuk capex berupa pembelian mesin dan perlengkapan implementasi teknologi pemanfaatan limbah, senilai Rp3,62 miliar untuk capex berupa pengembangan infrastruktur teknologi informasi.

Sementara itu, sisanya akan dimanfaatkan sebagai modal kerja NANO.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menparekraf: 16 Tahun Peringatan Tsunami Sebagai Momentum Perkuat Kolaborasi

JAKARTA-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Tugu Insurance Bukukan Premi Rp1,97 Triliun di Triwulan I 2024

JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU)