JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, penghimpunan dana melalui pasar modal di 2022 akan meningkat sekitar Rp125 triliun-Rp175 triliun dari realisasi di sepanjang 2021 yang mencapai Rp363,3 triliun.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Jakarta, Kamis (20/1), OJK optimistis kinerja industri jasa keuangan pada tahun ini akan semakin membaik, karena didorong oleh stabilitas sektor keuangan yang terjaga, kebijakan pengawasan yang solid, serta laju perekonomian yang mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Wimboh memperkirakan, penghimpunan dana di pasar modal akan meningkat sekitar Rp125 triliun-Rp175 triliun.
Sebagaimana diketahui, nilai penghimpunan dana melalui pasar modal di 2021 mencapai Rp363,3 triliun atau bertumbuh sebesar 206 persen (year-on-year).
Dari sektor perbankan, kata Wimboh, OJK memproyeksikan pertumbuhan kredit di 2022 sekitar 6,5-8,5 persen (7,5 persen ± 1 persen), sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) akan bertumbuh sekitar 9-11 persen (10 persen ± 1 persen).
Sementara itu, lanjut dia, piutang pembiayaan oleh Perusahaan Pembiayaan di 2022 akan bertumbuh sekitar 11-13 persen (12 persen ± 1 persen).
Adapun aset perusahaan asuransi jiwa 4,66 persen, serta aset perusahaan asuransi umum dan reasuransi diperkirakan bertumbuh 3,14 persen. Sedangkan, pertumbuhan aset dana pensiun akan mencapai 6,47 persen.