OJK: Stabilitas Terjaga di Tengah Tekanan Pasar Keuangan

Thursday 30 Aug 2018, 9 : 48 pm
by

JAKARTA-Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih dalam kondisi terjaga, di tengah tekanan yang terjadi di pasar keuangan emerging markets.

Di sisi domestik, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2018 menunjukkan perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tingkat inflasi berada pada level yang terkendali. Selain itu, kinerja korporasi dalam negeri juga masih memadai, antara lain tercermin dari kinerja keuangan emiten Bursa Efek Indonesia yang sebagian besar mencatat perbaikan.

“Namun beberapa waktu terakhir, faktor risiko di pasar keuangan global kembali meningkat, yang dipengaruhi oleh ekspektasi kelanjutan kenaikan Fed Funds Rate dan gejolak pasar keuangan Turki. Hal ini memicu peningkatan tekanan di pasar keuangan emerging markets, khususnya di negara-negara yang mengalami ketidakseimbangan eksternal,” ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo dalam keterangannya, Kamis (30/8)

Menurutnya, di tengah peningkatan tekanan di pasar keuangan global, pasar modal domestik pada Agustus 2018 terpantau masih relatif stabil. Per 24 Agustus 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sebesar 0,5% secara mtd, ditopang oleh masuknya investor domestik.

Sedangkan di pasar Surat Berharga Negara, yield tenor jangka pendek, menengah, dan panjang meningkat masing-masing sebesar 128 bps, 162 bps, dan 122 bps.

“Pada periode tersebut, investor nonresiden mencatat net sell di saham sebesar Rp2,5 triliun, dan net buy di SBN sebesar Rp8,2 triliun,” urainya.

Sementara itu jelasnya, kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Juli 2018 secara umum masih bergerak positif. Kredit perbankan dan piutang pembiayaan masing-masing tumbuh sebesar 11,34% yoy dan 5,53% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (10,75% dan 5,18%).

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 6,89% yoy (Juni 6,99%). Premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 23,6% yoy dan 14,8% yoy.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tahun 2021, Pembiayaan SBSN Infrastruktur di Kementerian PUPR Rp 14,76 Triliun

JAKARTA-Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara menjadi inovasi

Anita Kolopaking Ajukan Gugatan Praperadilan

JAKARTA-Tim Advokat Pembela Ibu Anita Dewi Kolopaking secara resmi mengajukan