Ortu Siswa Kesal Fenomena Percaloan di PSB

Thursday 9 Jul 2015, 7 : 51 pm
lensaindonesia.com

TANGERANG-Sistem online dalam penerimaan siswa baru (PSB) baik SMP dan SMU/SMK yang diterapkan oleh Pemkot Tangerang, ternyata masih memiliki kelemahan. Hal ini karena budaya “titipan”  tetap saja sulit dihilangkan.

Bahkan dalam PSB tahun ini fenomena luar biasa terjadi, dimana sejumlah oknum mulai PNS,  LSM, DPRD Kota Tangerang, hingga wartawan bodrex ikut ‘bermain’. Malah oknum-oknum ini memanfaatkan situasi ini dengan menjual formulir pendaftaran PSB di Kota Tangerang. Harga yang ditawarkan pun sangat fantastis berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 18 juta. “Kami heran dengan fenomena ini, saya sendiri mendapatkan tawaran formulir dari oknum yang mengatasnamakan LSM, dengan harga Rp 5 juta, untuk masuk ke salah satu SMP negeri,” ujar Cahyo warga Cipondoh, Kamis (9/7/2015).

Diakui Cahyo, fenomena ‘calo PSB’ ini luar biasa. Karena memiliki jaringan yang cukup sistematis. Penyebaran formulir ini memang sudah diatur sedemikian rupa,” tegasnya.

Berdasarkan penelusuran keberadaan formulir tersebut sudah dikoordinir sejak lama oleh oknum Dinas Pendidikan Kota Tangerang, dimana setiap sekolah baik tingkat SMP maupun SMU/SMK memberikan formulir “jatah” tersebut sebanyak 20 formulir. “Yang luar biasa, kami mendapatkan kabar jika setiap anggota dewan Kota Tangerang mendapatkan jatah 8 formulir secara variasi antara SMP, SMU dan SMK, jika dikalikan jumlah anggota DPRD Kota Tangerang sebanyak 50 orang, maka ada 400 formulir yang didapatkan oleh dewan, kalau niat untuk membantu masyarakat atau konstituennya mungkin masih ditoleransi, namun kalau dijual ini yang jadi masalah,” katanya.

Selain oknum dewan, LSM dan wartawan yang memang “dekat” dengan oknum Dinas Pendidikan Kota Tangerang, dikabarkan juga mendapatkan “jatah” khusus formulir PSB. “Jatah ini kabarnya setiap tahun didapat oleh mereka, dan hampir dipastikan formulir tersebut dijual,” katanya.

Menurut Cahyo, para “calo” PSB ini mengincar para orang tua siswa yang anaknya gagal masuk sekolah secara online. “Karena kouta sekolah negeri yang terbatas, maka tentunya banyak siswa yang tidak diterima disekolah negeri, kondisi inilah yang dimanfaatkan para calo ini dengan menawarkan formulir khusus tersebut, tentunya karena jumlah yang terbatas maka nilai formulir pun menjadi tinggi, hingga diluar kewajaran,” jelasnya

Umumnya formulir yang menjadi incaran adalah sekolah-sekolah favorit seperti SMA Negeri 1, 2, 3, 7 dan 8, begitu juga dengan SMP Negeri 1,2,3,4,5, 13. “Harga formulir itu disesuaikan dengan sekolah, kalau yang favorit tentunya harganya mahal, seperti SMA 1 dan 2 bisa diatas Rp 15 juta,” katanya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Center For Budget Analisis Uchok Sky Khadafi menyatakan heran dengan fenomena mahalnya formulir PSB di Kota Tangerang. “Jika memang benar hal ini terjadi, maka Pemkot Tangerang dalam hal ini Dinas Pendidikan, gagal melakukan regulasi  yang adil terhadap pengaturan PSB di Kota Tangerang, dan fenomena biaya mahal dalam masuk sekolah negeri ini bertentangan dengan UU Sisdiknas no 20 tahun 2003, dimana salah satuna menjamin keadilan dalam pendidikan,” ujarnya

Uchok menambahkan, fenomena calo PSB di Kota Tangerang  harus diberantas, dan ini menjadi kewajibab Pemkot Tangerang dalam melakukan regulasinya. “Kasihan masyarakat terutama yang termasuk dalam golongan kurang mampu, kalau system rekrutmen siswa seperti ini, karena biaya pendidikan jadi sangat mahal, bahkan cenderung gak masuk akal, kalau harga nya mencapai belasan jutaan rupiah seperti itu,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Daya Saing Infrastruktur Indonesia Naik Signifikan

JAKARTA – Daya saing Indonesia dalam tiga tahun terakhir di tingkat

Tingkatkan Kesiapsiagaan, Pemda Mesti Optimalkan TES

JAKARTA-Berada di wilayah “cincin api pasifik”, Indonesia sangat rentan mengalami