Padat Karya Di Ambon, Kemendesa Berdayakan 15 BUMDes

Wednesday 14 Feb 2018, 5 : 45 pm
kemendesa.go.id

JAKARTA-Proyek pengerukan atau normalisasi Sungai Wai Hatukau di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, mendapat perhatian penuh presiden. Pengerukan sungai ini menggunakan anggaran dana desa dengan sistem Padat Karya Tunai (PKT).

Tak hanya itu, program padat karya ini juga dibarengi dengan pemberdayaan 15 Kelompok UKM Desa Batu Merah. Pemberdayaan ini dilakukan oleh Kementerian Desa guna menggerakkan ekonomi pedesaan.

Presiden Joko Widodo mengatakan, hingga saat ini baru dua kementerian yang telah melaksanakan program padat karya tunai, yakni Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Kementerian PUPR.

Jokowi meyakinkan bahwa program yang bertujuan memberikan pendapatan lebih kepada masyarakat tersebut akan terus berjalan disusul oleh kementerian/ lembaga lainnya. “Ini (pengerukan) padat karya tunai di bawah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Yang jalan sekarang baru dua, Kementerian PU dan Kementerian Desa. Nanti kementerian lain menyusul,” ujar Presiden.

Terkait hal tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, pengerukan sungai di Desa Batu Merah dilakukan berdasarkan kesepakatan warga untuk mengantisipasi pendangkalan.

Pengerukan dilakukan dengan memberdayakan warga setempat untuk membangkitkan ekonomi desa. “Pak Presiden minta masyarakat yang bekerja untuk dipastikan dibayar,” ujarnya.

Menteri Eko mengapresiasi Kota Ambon yang menjadi salah satu daerah yang pertama melakukan pencairan dana desa tahap pertama. Dengan begitu, program padat karya tunai dapat dengan diterapkan sehingga warga segera mendapatkan pekerjaan.

Penyaluran dana desa tahun ini, lanjutnya, dilakukan dalam tiga tahap yakni bulan Januari, Maret, dan Juli. Hal tersebut berbeda dengan tahun lalu (2017) yang disalurkan dua kali yakni Maret dan Agustus. Selain itu, proses pengawasan juga diperketat dengan melibatkan kepolisian dan kejaksaan. “Tahun lalu kita baru mulai pencairan bulan Maret, sekarang beda. Januari sudah bisa pencairan supaya tidak ada jeda,” terangnya.

Soal pengawasan, Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan, jajarannya telah rutin melakukan evaluasi proyek dana desa per tiga bulan sekali.

Ia juga aktif melakukan pengawasan terhadap camat dan kepala desa untuk memastikan program dana desa dilaksanakan dengan baik. “Setiap tiga bulan kita evaluasi. Ini (padat karya) bukan pertama dilakukan kalau di Ambon ini. Tapi karena bertepatan dengan musim hujan, kita siapkan antisipasi meluapnya sungai dalam bentuk partisipasi masyarakat seperti ini,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Eko juga memberikan bantuan dana untuk modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan total Rp750 juta untuk 15 BUMDes. Beberapa desa yang mendapatkan modal tersebut diantaranya adalah Desa Hative Kecil, Desa Rumah Tiga, dan Desa Batu Merah. Masing-masing BUMDes mendapatkan Rp50 juta.

Selain itu, Menteri Eko juga memberikan bantuan usaha untuk 15 Kelompok Usaha Ekonomi dengan total Rp600 juta. Masing-masing kelompok mendapatkan Rp30 juta. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

OJK: Akuisisi Bank Pundi oleh Pemda Banten Sesuai Aturan

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai proses akuisisi PT Bank Pundi
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2021 tetap terkendali.

Utang Indonesia November 2021 Tercatat USD416,3 Miliar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada