Pakde Karwo:Spiritual Jadi Basis Pembangunan Bangsa

Tuesday 11 Nov 2014, 8 : 38 pm
by

SURABAYA-Spritual menjadi basis penting dalam pembangunan bangsa, karena nilai spritual melebihi makna kultural. Selain itu spiritual juga menjadi dasar dalam menjamin kehidupan kesejahteraan manusia. “Di Jatim bukan hanya kultural tapi spiritual yang menjadi dasar pembangunan bangsa. Jangan pernah ada pikiran bahwa kesejahateraan akan tercipta jika tidak didukung oleh spiritual yang kuat,” terang Gubernur Jatim Soekarwo saat membuka Temu Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Provinsi Jatim Tahun 2014 di Balai Kartika, Surabaya, Selasa (11/11).

Ia menerangkan, selain berdasarkan spiritual kesejahteraan suatu bangsa tidak akan bisa diperbaiki  jika Polri dan TNI tidak dibantu oleh masyarakat. Jika kesejahteraan sudah diperoleh, maka akan tercipta keamanan dan kenyamanan. Karenanya kerukunan antar umat beragama harus selalu dijaga untuk mempertahankan keamanan.

Ditambahkan, seorang profesor dari Osaka mempunyai teori bahwa orang Jepang adalah keturanan Indonesia, hanya untuk memperjelas bahwa mereka bukan keturunan Cina. Teori tersebut membuktikan bahwa debat kultur bisa memperkuat pengetahuan bangsa, apalagi jika dilandasi dengan spiritual.  “Akan semakin sejahtera jika silaturahim antar umat beragama semakin diperkuat,” imbuh Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur.

Dalam hal penyebaran agama islam di Indonesia, lanjutnya, Walisongo membuat konsep “islam indonesia” bukan “islam di Indonesia”, karena ada akulturasi budaya dengan islam. Maka bisa dikatakan proses pengislaman di Indonesia merupakan penyatuan antara budaya dan agama. “Jika ada yang mau menulis mengenai konsep spiritual di Jatim, saya yakin akan menjadi referensi baru untuk seluruh dunia,” tegasnya.

Lebih lanjut disampaikan, premis dasar pemikiran pedoman etika kehidupan beragama antara lain pluralitas sebagai corak sosiologis masyarakat, perbedaan sebagai realitas kehidupan. Selanjutnya kebebasan beragama adalah hak asasi manusia, kerukunan hidup beragama merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat, dan kebebasan individu dan kelompok tidak mengganggu kebebasan orang lain atau kelompok lain.

Peran strategis Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) diantaranya sebagai rujukan tentang kerukunan, netral dalam penanganan persoalan masyarakat, mediator dalam perselisihan. Selain itu juga sebagai juru bicara kepentingan semua agama serta wibawa dan bijak dalam tindakan. “Karenanya anggota FKUB adalah pemimpin ormas keagamaan dan tidak boleh menjadi anggota partai politik. Menjadi anggota FKUB sekaligus menjadi rujukan seluruh FKUB di Indonesia timur,” lanjutnya.

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, FKUB menjadi inti dari forum  yang memperjuangkan kerukunan antar umat beragama. “Dimungkinkan nanti ada ustadz/pemuka agama dari luar negri, tapi tentu saja harus memenuhi semua standart-satndart yang ada,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BSI Siapkan Dana Rp6,37 Triliun

JAKARTA-PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyiapkan dana Rp6,37 triliun
Dompet digital DANA menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan ekosistem digital termasuk mitra global untuk memudahkan aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya di masa yang serba modern dan terkoneksi ini.

Inovasi Teknologi DANA Dapat Dua Pengakuan Internasional

JAKARTA-Sistem keamanan siber berstandar tinggi serta inovasi teknologi yang diimplementasikan