Pasar Saham Lebih Solid

Monday 21 Oct 2013, 9 : 20 am
by
ilustrasi

JAKARTA-Harapan diperpanjangnya penundaan tapering dan baiknya angka PDB Cina membuat tren penguatan di pasar saham menjadi lebih solid. Di penutupan perdagangan minggu lalu S&P 500 kembali menguat 0.65%. Tingkat imbal hasil obligasi AS 10 th juga terus terpangkas seiring dengan sirnanya ekspektasi gagal bayar hutang pemerintah. “Dollar Index juga bertahan di bawah level 80,”ujar analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih dalam riset harian di Jakarta, Senin (21/10).

 Walaupun perekonomian AS diperkirakan melambat, harga minyak (USD/barrel) terlihat cukup kuat untuk bertahan di atas 100. Pembunuhan warga sipil di Irak dan Mesir akhir pekan lalu menjaga ketidakpastian keamanan di Timur Tengah – pemasok utama minyak dunia – tetap tinggi.

Senin pagi (21/10), kata data ekspor Jepang diumumkan menguat walaupun lebih pelan dibandingkan harapan pasar. Pada bulan September walaupun ekspor naik 11.5% y-y lebih lambat dari impor yang tumbuh 16.5% y-y, defisit neraca perdagangan membaik ke JPY932bln dari yang sebelumnya JPY962.8bln. “Pagi ini USD/JPY dibuka melemah ke arah 98 sementara Nikkei 225 menguat 0.59%,” jelas dia.

Sentimen penguatan sepertinya masih akan terasa di pasar Asia Senin pagi ini (21/10). Di pasar global, investor masih akan fokus ke dua hal; hasil laporan keuangan dan data ekonomi AS. Data Nonfarm Payrol  yang akan diumumkan besok malam patut ditunggu untuk memberikan sinyal tambahan mengenai keputusan The Fed terhadap kebijakan moneternya. The Fed dijadwalkan untuk mengadakan FOMC pada 29-30 Oktober. “Rupiah hari ini diperkirakan masih bergerak di kisaran 11,000-11,200,” pungkas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI Dukung Akselerasi Perekonomian Provinsi Kepri

BATAM-Bank Indonesia (BI) mendukung akselerasi perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) melalui

Putusan MK Dapat Dinyatakan Tidak Sah

Oleh: Gabriel Mahal Enam belas Guru Besar Hukum Tata Negara