Pefindo Tetapkan Rating Subdebt BJBR Senilai Rp1 Triliun di Level Single A

Monday 12 Jul 2021, 9 : 57 pm
by
Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021
ilustrasi

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA (Single A) atas Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I-2021 senilai Rp1 triliun yang akan diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).

Menurut analis Pefindo, Putri Amanda dalam siaran pers yang dikutip di Jakarta, Senin (12/7), Pefindo memberikan peringkat idA atas rencana penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I-2021 yang dilakukan oleh BJBR, dengan nilai maksimum Rp1 triliun.

Pada saat yang sama, Pefindo menetapkan kembali peringkat BJBR sebagai perusahaan di level idAA- (Double A Minus) dan Obligasi Berkelanjutan I-2017, serta peringkat idA untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I-2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II-2019.

“Peringkat Obligasi Subordinasi tersebut berada dua tingkat di bawah peringkat Bank BJB, karena adanya risiko dari Obligasi Subordinasi ini dapat dihapusbukukan pada kondisi non-viability, sesuai dengan POJK 34/POJK.03/2016. Prospek peringkat tersebut adalah ‘Stabil’,” kata Putri.

Berdasarkan Pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), BJBR melakukan PUB melalui Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III dengan target penghimpunan dana sebesar Rp2 triliun.

Dalam rangka PUB, BJBR akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I-2021 senilai Rp1 triliun.

Hari ini merupakan penawaran umum terakhir setelah dimulai pada 9 Juli 2021.

Adapun tanggal penjatahan pada 13 Juli 2021 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Juli 2021.

Pada aksi korporasi ini, manajemen BJBR menunjuk empat penjamin pelaksana emisi obligasi, yakni PT Indo Premier Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I-2021 diterbitkan menjadi dua seri, yaitu Seri A senilai Rp379 miliar dengan tingkat bunga sebesar 7,85 persen dan bertenor lima tahun.

Sedangkan, Seri B senilai Rp621 miliar dengan tingkat bunga 8,6 persen dan bertenor tujuh tahun.

Lebih lanjut Putri menjelaskan, obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, dibandingkan dengan obligor lain di Indonesia.

Sementara itu, tanda minus (-) yang menyertai rating obligor menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan berada di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

“Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah kuat,” papar Putri.

Putri menambahkan, peringkat tersebut mencerminkan osisi Bank BJB yang kuat di industri perbankan nasional, adanya pasar captive di Provinsi Jawa Barat dan Banten, serta tingkat permodalan yang kuat.

“Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh tingkat kredit bermasalah (NPL) yang tinggi dari segmen kredit produktif dan indikator profitabilitas yang moderat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tensi Perdagangan Warnai Perdebatan Otoritas Keuangan Negara G20

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) menegaskan pentingnya melanjutkan agenda reformasi di sektor

Standing Ovation Untuk Andi Widjajanto

Oleh: Albertus Magnus Putut Prabantoro Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas),