Pembangunan PLTGU Jawa 1 Resmi Dimulai

Wednesday 19 Dec 2018, 4 : 33 pm
by
Menperin, Airlangga Hartarto
Iwan juga menambahkan bahwa sesuai timeline, pembangkit ditargetkan selesai pada Septembar 2021. Penambahan dari PLTGU Jawa 1 akan semakin menambah kehandalan infrastruktur kelistrikan tanah air, sehingga bisa menarik para investor untuk menanamkan modal dan secara tidak langsung bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Presiden Direktur Pertamina Power Indonesia (PPI) yang juga sebagai President Director PT Jawa Satu Power, Ginanjar mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan proyek infrastruktur gas dan pembakit listrik terintegrasi Jawa 1 ini menandai dimulai tahap II (konstruksi secara masif). Pencapaian ini terwujud berkat kemitraan dan dukungan dari mitra konsorsium yang menggabungkan keahlian masing-masing dalam identifikasi dan inisiasi proyek, pembiayaan proyek, teknologi dan konstruksi proyek. “Dengan memasuki tahap II spektrum koordinasi dan kontrol atas proyek dan para pihak terkait menjadi bertambah luas sehingga soliditasi konsorsium dan supporting partner lainnya menjadi kunci keberhasilan proyek agar berjalan on time dan on budget dengan selalu memprioritaskan aspek quality and HSSE selama masa konstruksi dan operasinya,” ulasnya. Pembangkitan listrik Jawa 1 ini tentu akan menciptakan multiplyer effect yang sangat luas bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 4.600 orang pada masa konstruksi dan +/-200 orang pada masa operasi, sehingga diharapkan bisa berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja baru serta peningkatan perekonomian daerah.” PT Jawa Satu Power memberikan kepercayaan kepada konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) dengan kontrak EPC (Engineering, Procurement and Construction).

Dalam proyek ini, GE menyediakan turbin gas paling efisien dengan tingkat emisi terendah 9HA.02, serta layanan pemeliharaan jangka panjang yang meliputi digital solutions, commissioning and installation, parts, field and repair services selama 25 tahun. Selain itu, Samsung akan menyediakan pekerjaan konstruksi dan peralatan balance of plant untuk pembangkit listrik, sementara Meindo akan menyediakan semua pekerjaan laut termasuk jetty, pipa gas, dan pipa air pendingin. Pertamina, Marubeni dan Sojitz juga menunjuk Samsung Heavy Industries untuk membangun FSRU. Proyek dengan nilai +/-USD 1,8 milyar (atau sekitar Rp. 26 triliun) ini dibiayai oleh konsorsium yang terdiri dari JapanBank for International Cooperation (JBIC) and Nippon Export and Investment Insurance Co, Ltd (NEXI), Asian Development Bank (ADB), serta institusi perbankan komersial antara lain Mizuho Bank Ltd, MUFG Bank Ltd, Oversiea-Chinese Banking Cooperation Ltd, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Societe Generale dengan skema pendanaan non-recourse project financing, dimana pembayaran pinjaman murni bersumber dari proyek itu sendiri. Secara keseluruhan, proyek ini melibatkan lebih dari 20 perusahaan domestic dan internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Filipina Bebaskan Bea Masuk Produk Steel Angle Bars

JAKARTA-Pemerintah Filipina membebaskan bea masuk produk steel angle bars Indonesia.

Alasan Reklamasi Merusak Lingkungan Terkesan Kurang Mendasar

JAKARTA-Penghentian reklamasi dengan alasan akan merusak lingkungan hidup dinillai sangat