JAKARTA-Program pembangunan Nawacita jilid 2 yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) diyakini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Karena itu pemerintah harus konsisten menjalankan program tersebut dan tidak setengah hati. “Adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP), beasiswa bagi Mahasiswa dan pelatihan-pelatihan ini membuat para lulusan menjadi lebih siap dan terampil,” kata pengamat ekonomi Indef, Sugiyono Madelan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Yang juga tidak kalah penting, kata Sugiyono, ditambah lagi dengan kegiatan pengembangan riset yang besar dan transfer teknologi. “Alih teknologi perlu ditingkatkan secara pesat. Sehingga SDM yang dihasilkan lebih unggul dan berkualitas. Dengan cara ini, akan mampu menaikkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan yang ada sekarang,” paparnya.
Dikatakan alumnus Sosek Agribisnis IPB, kaum millenial yang unggul dan kreatif memiliki potensi yang besar, terutama penguasaan teknologi informasi. Lihat saja, bisnis startup menjadi sektor yang digandrungi para millenial.
Menurut Sugiono, selama ini pemerintah selalu menggunakan alasan bahwa kondisi ekonomi dunia yang kurang baik sebagai kendala untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. “Namun dengan perbaikan SDM diharapkan kendala faktor eksternal tadi dapat dikurangi,” jelasnya.
Infrastruktur jalan tol yang paling kasat mata, lanjut Dosen FE Universitas Mercu Buana, sekalipun terbangun termyata tidak secepat, terpanjang, dan sebagus kualitas sesuai rencana semula. Namun memang pembangunan infrastruktur jalan tol diakui berhasil meyakinkan publik. “Bahwa pemerintah dapat membangun dan mendorong BUMN dan swasta mewujudkan pembangunan jalan tol walaupun utang naik tinggi. Pembangunan listrik juga tidak sesuai harapan semula, namun ada kemajuan,” pungkasnya.
