Pemerintah Anggarkan Rp 1,2 Triliun Rehabilitasi Kebun Kakao

Thursday 6 Nov 2014, 4 : 04 pm
by
Periode Mei 2022: Harga Referensi CPO Turun Namun Biji Kakao Naik, BK CPO USD 200/MT dan Biji Kakao 5 Persen

MAMUJU-Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk merehabilitasi dan perbaikan kebun Kakao di Indonesia. Kebijakan itu ditempuh untuk mendukung target menjadi produsen Kakao terbesar dunia, pada tahun 2017 mendatang. “Tiga sampai empat tahun ini kebutuhannya Rp1,2 triliun. Peremajaan dan rehabilitasi (kebun), dimulai tahun depan ini,” kata Presiden Joko Widodo saat berdialog dengan para petani kakao di Saletto, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (6/11).

Seperti diketahui, Indonesia tercatat sebagai produsen kakao terbesar ketiga didunia, setelah Pantai Gading dan Ghana dengan luas areal 1.563.423 hektar dan produksi 795.581. Produksi kakao Indonesia, terbesar berasal dari Sulawesi.Sungguhpun  Indonesia dikenal sebagai negara produsen kakao terbesar didunia, tapi produktivitasnya dan mutunya masih sangat rendah. Rata-rata produktivitasnya hanya 660 kg/ha, sedangkan Pantai Gading produktivitasnya sudah mencapai 1,5 ton / ha.

Tahun 2008 saja luas areal kakao Indonesia sudah mencapai 1,4 juta hektar. Dilihat dari luasnya areal perkebunan kakao menurut wilayah pada tahun 2008, Sulawesi adalah yang terluas mencapai 896,6 hektar, disusul Sumatera seluas 268,1 hektar selanjutnya Jawa dan Kalimantan masing-masing seluas 90,7 hektar dan 52,9 hektar.Selama tahun 2008, Indonesia mengekspor biji kakao sebanyak 380.512 ton senilai US$ 54,6 juta, secara total, volume ekspor kakao mencapai 500.561 ton senilai US$ 1,2 miliar. Sementara tahun 2009 ekspor kakao Indonesia turun menjadi 248.000 ton hingga 406.000 ton.

Saat berdialog dengan para petani kakao di Saletto, Presiden Jokowi  juga meminta agar Menteri Agraria dan Tata Ruang segera membenahi sertifikasi perkebunan rakyat tersebut. Presiden juga akan memanggil kalangan perbankan agar ikut serta dalam pembiayaan kredit bagi perkebunan Kakao.

Presiden berjanji akan mendorong industri kakao berinvestasi di pusat-pusat porduksi agar memberikan nilai tambah. Dia menargetkan, dalam tiga tahun ini, Indonesia dapat menjadi produsen Kakao terbesar. “Kita harapakan dalam tiga tahun bisa nomer satu di atas Pantai Gading dan Ghana. Petani juga harus kerja keras,” pungkasnya. (GAM)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bertemu Investor di WEF 2020, Menperin Agus Jualan Potensi Indonesia

JAKARTA-Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita aktif menyampaikan tentang beragam

DPR Dorong OJK Perkuat Pengawasan Market Conduct

JAKARTA-Anggota Komisi XI DPR,  Andreas Eddy Susetyo  meminta Otoritas Jasa