JAKARTA-Progres penertiban rekening liar berjalan cukup signifikan. Sejak 2007, pemerintah telah berhasil menertibkan 46.586 rekening liar. Dari jumlah tersebut, pemerintah menutup sebanyak 9.294 rekening liar. Sementara kerugian negara yang berhasil diselamatkan sebesar Rp7,178 triliun dan US$1,8 juta atau totalnya sekitar Rp8 triliun.
Hal tersebut seperti disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara penandatanganan Komitmen Peningkatan Akuntabilitas antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan kementerian/lembaga di Gedung BPK Jakarta, Rabu (22/1).
Turut hadir dalam acara ini, diantaranya Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menteri ESDM Jero Wacik, Mentan Suswono, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, dan Ketua DPD Irman Gusman.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir kemajuan penertiban rekening liar yang dilakukan jajaran pemerintah dan non-pemerintah sangat nyata. Awal tahun 2007 lalu, SBY mengaku meminta data kepada Menteri Keuangan tentang aset-aset negara dan isu rekening liar. Namun, saat itu data belum siap benar. “Oleh karena itu, tahun 2007 juga, saya keluarkan instruksi kepada Menkeu untuk menertibkan rekening liar menjadi rekening sah. Dengan begitu kita tahu aset kita dan yakin tidak ada penyimpangan dari aset itu,” ujarnya.
Komentari tentang post ini