Pemerintah dan Pertamina Tak Perlu Jadi Sponsor Utama Balapan

Friday 19 Feb 2016, 3 : 12 pm
by
Pembalap Formula I Indonesia, Rio Hariyanto

JAKARTA-Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean meminta Pemerintah dan PT Pertamina agar lebih bijak mengambil langkah korporasi terkait dukungan pendanaan ratusan miliar bagi pembalap Rio Haryanto. Sikap kehati-hatian penting mengingat harga minyak dunia terus merosot yang akan menggerus pendapatan negara dan pendapatan Pertamina dari sektor ini. “Saya kira, pemerintah dan Pertamina, tidak perlu menjadi sponsor utama bagi Rio yang tentu menambah pengeluaran ditengah upaya efisiensi akibat anjloknya harga minyak. Pemerintah cukup mensponsori pengumpulan dana untuk mendukung Rio, bukan menjadi pembiaya utama,” ujar Ferdinand di Jakarta, Jumat (19/2).

Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia sedang melambat dan negara sedang kesulitan. Karena itu, ironi menjadi muncul kepermukaan jika pemerintah dan Pertamina mengelontorkan dana miliaran, sementara masih banyak infrastruktur kecil yang belum tersedia di desa desa. “Pemerintah dan Pertamina perlu lebih bijak mengambil langkah korporasi ditengah ancaman kerugian dan pengurangan karyawan seperti yang banyak dilakukan oleh perusahaan asing sejenis akibat dampak hancurnya harga minyak,” ujarnya.

Menrutnya, dukungan pemerintah dan Pertamina terhadap pembalap Rio harus dalam batasan normal dan wajar serta tidak berlebihan ditengah kesulitan bangsa. Pemerintah juga tidak perlu menganggarkan APBN untuk membiayai Rio untuk balapan. “Lebih baik memaksimalkan sumber dari yang lain seperti CSR perusahaan dan sumbangan swasta. Pemerintah cukup mensponsori pengumpulan dana untuk mendukung Rio, bukan menjadi pembiaya utama,” sarannya.

Dia menyarankan agar pemerintah dan Pertamina lebih baik menjadi sponsor untuk pengumpulan dana dari pihak lain sebagai bentuk dukungan kepada Rio, agar tidak malah menciptakan kecembuaran sosial bagi masyarakat. “Semoga Pemerintah dan Pertamina bisa lebih bijak dan tidak melihat jalan buntu sehingga dengan mudah merogoh dompet masyarakat. Mari kita dukung Rio dengan cara yang elegant, smart dan tidak menjadi polemik, saya juga ingin menyumbang semampu saya untuk mendukung Rio,” tegasnya.

Seperti diketahui, pembalap kebanggaan Indonesia Rio Haryanto mampu menembus ketatnya persaingan di balapan Formula 1 yang sangat bergengsi. Namun sayangnya, mengkilatnya karir Rio tidak didukung dengan financial yang memadai. Padahal, biaya yang dibutuhkan oleh Rio untuk bisa menembus persaingan di Formula 1 sangat besar. Sementara dukungan dari pihak swasta hampir tidak ada.

Mau tidak mau, pemerintah dan Pertamina turun tangan dengan menjadi sponsor utama untuk Rio. Keterlibatan Pertaminan menjadi dilemma tersendiri. Maklum, harga minyak dunia terus merosot yang akan menggerus pendapatan negara dan pendapatan Pertamina dari sektor ini. “Tetapi harus menyisihkan dana ratusan miliar untuk mendukung Rio balapan di Formula 1 yang mana kehadiran Rio di sirkuit Formula 1 tidak bisa diidentikkan mewakili bangsa Indonesia,” tuturnya.

Persoalan menjadi kompleks karena masyarakat terus menuntut agar pemerintah segera menurunkan harga jual BBM karena dirasa terlalu mahal ditengah penurunan harga minyak dunia. “Mungkin saja ini akan menjadi penyulut rasa kecemburuan masyarakat, tapi mudah mudahan tidak, karena kita tau saat ini Pertamina pun sedang melakukan efisiensi ketat di internal,” urainya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Indika Energy Buyback Surat Utang Senilai US$33,87 Juta

JAKARTA-PT Indika Energy Tbk (INDY) melakukan aksi pembelian kembali (buyback)

Stafsus Milenial: Rasanya Tak Terbayangkan Masuk Ring-1nya Istana

JAKARTA-Para millenial yang diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai