Perdagangan Berjangka Komoditi Produk Pertanian Meningkat Pesat

Tuesday 6 Oct 2015, 9 : 44 pm
by
Sekretaris Bappebti, Kemendag, Marthin Kalit

SOLO-Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) produk primer pertanian (agriculture product) meningkat. Hal ini disebabkan potensi perdagangan Indonesia sangat didominasi komoditi pertanian, serta pesatnya pertumbuhan volume komoditi pertanian yang diperdagangkan di bursa-bursa berjangka di seluruh dunia.

Demikian diungkapkan Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Marthin Kalit dalam sambutannya pada acara sosialisasi PBK di Aula Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/10).

Bappebti terus berupaya menyosialisasikan PBK. “Demand terhadap lindung nilai perdagangan komoditi pertanian dunia semakin meningkat secara signifikan. Masyarakat terutama para akademisi harus lebih mengenal PBK, khususnya kontrak berjangka produk primer pertanian,” ujar Marthin.

Perkembangan volume perdagangan berjangka di dunia (futures dan options) yang diperdagangkan bursa di dunia naik 1,5% pada 2014. Volume totalnya pun naik menjadi           21,87 miliar kontrak dari 21,55 miliar kontrak pada 2013. Pertumbuhan yang paling tinggi ada di wilayah Amerika Utara (Amerika dan Kanada) yang mencapai 8,21 miliar kontrak pada 2014 dari sebelumnya 7,83 miliar kontrak pada 2013. Sedangkan bursa-bursa di Asia Pasifik yang memperdagangkan lebih kurang sepertiga dari totalnya, mengalami penurunan. Berdasarkan jenis komoditi, yang sangat pesat pertumbuhanya adalah futures dan options agriculture, yang volumenya tumbuh sebesar 15,7% pada 2014.

Salah satu strategi menghadapi tantangan kurangnya likuiditas bursa saat ini, Bappebti sebagai salah satu stakeholders PBK terus melakukan sosialisasi berbasis edukasi kepada kalangan civitas akademika. Tujuannya yakni meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai dunia perdagangan berjangka komoditi. “Bappebti terus mendorong perkembangan industri perdagangan berjangka,” ujar Marthin. Untuk itu, Bappebti terus meningkatkan kerja sama antarpelaku usaha komoditi dan perguruan tinggi.

Marthin menjelaskan, PBK merupakan bentuk kegiatan yang dapat menjadi sarana lindung nilai yang sangat efektif guna menunjang strategi manajemen perusahaan dari pengaruh timbulnya risiko/kerugian yang disebabkan fluktuasi harga. PBK juga dapat digunakan sebagai sarana alternatif investasi di bursa berjangka.   “Industri PBK Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi acuan harga dunia, terutama mengingat Indonesia memiliki banyak sumber daya alam, baik yang terbarukan (produk pertanian seperti kakao, kopi, dan minyak sawit mentah), serta tidak terbarukan (pertambangan dan mineral seperti emas, timah, batu bara, nikel, dan bauksit),” terang Marthin.

Selain itu, PBK juga bentuk lain dari kegiatan asuransi berdasarkan mekanisme yang terjadi di pasar, yaitu dengan membentuk pasar bayangan atau pasar derivatif dari pasar komoditi fisiknya (spot). Manfaat ekonomi lainnya adalah terbentuknya harga pasar yang transparan sehingga dapat menjadi sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery).

Kendati demikian, Bappebti menyadari potensi Indonesia belum optimal dikembangkan. “Masih cukup banyak komoditi andalan ekspor yang belum menjadi subjek kontrak berjangka di bursa berjangka,” lanjut Marthin.

Namun demikian, tambah Marthin, Bappebti terus mendorong upaya-upaya yang bertujuan menjadikan komoditi di Indonesia sebagai harga acuan dunia melalui pemberian persetujuan produk-produk komoditi unggulan (seperti kopi, kakao, karet, dan komoditi pertanian lainnya) untuk masuk sebagai subjek kontrak berjangka.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tahun 2015, Industri Perhiasan Hasilkan Devisa Ekspor USD 3,31 Miliar

JAKARTA-Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati

BI Sosialisasikan Layanan Perlindungan Konsumen

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mensosialisasi Layanan Perlindungan Konsumen Pengguna Jasa Sistem