Permintaan Lesu, Harga Minyak Dunia Makin Merosot

Wednesday 23 Aug 2023, 9 : 45 am
Kilang Minyak Arab Saudi

JAKARTA-Harga minyak mentah dunia kembali jatuh tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (22/8/2023) waktu setempat atau Rabu pagi (23/8/2023) WIB.

Merosotnya harga komoditas tersebut dipicu oleh lesunya permintaan minyak mentah dari Tiongkok.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2023 ditutup anjlok 37 sen menjadi US$80,35 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman September berakhir pada Selasa.

Adapun harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober yang lebih aktif tergelincir 48 sen menjadi US$79,64.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober 2023 berakhir tergerus 43 sen, atau sekitar 0,5% menjadi US$84,03 per barel di London ICE Futures Exchange.

Permintaan minyak mentah Tiongkok melambat seiring melemahnya  pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.

Tanda-tanda lesunya proses pemulihan ekonomi Tiongkok antara lain tampak dari kian merosotnya pasar properti, rendahnya belanja rumah tangga dan turunnya pertumbuhan kredit.

Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, dianggap penting untuk menopang permintaan minyak selama sisa tahun ini.

Aktivitas ekonomi yang lesu telah membuat pasar frustasi karena stimulus yang dijanjikan tidak memenuhi harapan.

Itu termasuk penurunan suku bunga pinjaman utama yang lebih kecil dari perkiraan pada Senin (21/8/2023).

Bank sentral Tiongkok telah memangkas suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 10 basis poin dan mempertahankan suku bunga pinjaman lima tahun.

Pemotongan suku bunga ini  lebih rendah dari ekspektasi para analis sebesar 15 basis poin.

Sementara itu, data bea cukai Tiongkok menunjukkan, pada Juli ekspor minyak mentah Arab Saudi ke negara itu turun 31% dibandingkan dengan Juni.

Impor minyak mentah Tiongkok dari Arab Saudi diperkirakan tetap mengalami tekanan hingga kuartal ketiga tahun ini.

Beruntung laju penurunan harga minyak mentah dunia dapat direm oleh ekspektasi terhadap berkurangnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS).

Menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute (API), cadangan minyak AS diperkirakan  turun 2,4 juta barel pada pekan yang berakhir 18 Agustus. (ANES)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Nilai Transaksi Layanan Digital BNI Capai Rp 368 Triliun

JAKARTA-Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI),  Adi Sulistyowati mengatakan,

Dukung Pemilu, Ansor: Tunggu Pengumuman Resmi KPU

JAKARTA-Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor memberikan dukungan moral kepada