Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV Butuh Sokongan Percepatan Belanja APBN

Selasa 8 Nov 2022, 9 : 15 pm
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto

Faisal mengungkapkan peningkatan itu didasarkan pada sejumlah faktor seperti tingginya harga komoditas yang berdampak positif pada sektor eksternal dan APBN, penguatan konsumsi rumah tangga seiring membaiknya permintaan dan mobilitas masyarakat berkat keberhasilan pemerintah dalam penanggulangan covid-19.

Faisal memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di angka 5,17 persen pada 2022 dengan inflasi sebesar 6,27 persen.

“Dengan permintaan domestik yang sehat, pertumbuhan ekspor yang kuat, kondisi fiskal, dan manajemen covid-19 yang solid, kami mempertahankan perkiraan kami bahwa ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh sebesar 5,17% pada tahun 2022, meningkat dari 3,69% pada tahun 2021,” tambah Faisal.

Menurutnya, pemerintah terbukti mampu mengurangi tekanan inflasi terhadap konsumsi secara keseluruhan akibat kenaikan harga BBM bersubsidi pada 22 September.

Kinerja ekspor komoditas utama juga terus menghasilkan pendapatan ekspor dan pendapatan fiskal, sehingga memungkinkan pemerintah untuk mempertahankan bantuan sosial dan transfer tunai, sambil tetap mengurangi defisit anggaran menuju konsolidasi fiskal pada tahun 2023.

“Dengan fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kokoh dengan latar belakang meningkatnya risiko resesi ekonomi global tahun depan. Di tengah normalisasi moneter global yang agresif untuk memerangi inflasi yang masih tinggi, kami melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun tipis menjadi 5,04% pada tahun 2023,” pungkasnya. ***

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Uang Beredar Pada Oktober 2018 Tercatat Rp5.666,5 Triliun

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam

Laba Jayamas Medica Turun 11,19% Jadi Rp110,61 Miliar di Semester I 2023

JAKARTA-PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) membukukan laba Rp110,61 miliar