Oleh : Prof.Firmanzah.,PhD, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan
Perekonomian nasional di tengah penyelenggaraan Pemilu terus menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Suksesnya penyelenggaraan pemilihan legislatif pada 9 April 2014 tidak hanya menguatkan keyakinan pasar tetapi juga memberi ruang untuk mendorong kinerja ekonomi. Di sisi lain stabilitas ekonomi juga merupakan manivestasi dari seberapa kokoh fundamental ekonomi tersebut.
Sepanjang Januari-Maret 2014, fundamental perekonomian nasional menunjukkan tren yang positif. Cadangan devisa di akhir Maret 2014 mencapai 102,6 miliar dollar AS atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Neraca perdagangan juga mencatatkan surplus pada periode Februari 2014 sebesar 785 juta dollar AS. Surplus neraca perdagangan ini juga memberi kontribusi dalam menekan defisit transaksi berjalan. Tren penguatan fundamental ekonomi juga ditunjukkan oleh apresiasi nilai tukar rupiah sepanjang Januari – Maret 2014. Nilai tukar rupiah menguat mencapai 7,13 persen sepanjang awal 2014 di banding akhir 2013. Apresiasi nilai tukar rupiah ini juga diikuti dengan terjaganya inflasi. Inflasi periode Maret 2014 sebesar 0,08 persen (mtm) atau 7,32 persen (yoy), turun dari inflasi Februari 2014 sebesar 0,26 persen (mtm) atau 7,75 persen (yoy). Inflasi periode Maret 2014 ini juga lebih rendah dari rata-rata inflasi dalam 6 tahun terakhir.