Pertumbuhan Tahunan Penjualan Eceran Meningkat

Tuesday 10 Mar 2015, 9 : 13 pm
by

JAKARTA-Hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada Januari 2015 mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran mengalami akselerasi. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2015 sebesar 171,9 atau tumbuh 10,4% (yoy), meningkat dibandingkan 3,3% (yoy) pada Desember 2014.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan peningkatan pertumbuhan penjualan eceran terjadi pada mayoritas kelompok barang, dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi (29,9%, yoy), diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau (15,1%, yoy). “Secara regional, Kota Bandung mengalami pertumbuhan penjualan eceran tertinggi,” jelasnya di Jakarta, Senin (10/3).

Menurutnya, pertumbuhan tahunan penjualan eceran diperkirakan kembali meningkat pada Februari 2015. Kondisi itu tercermin dari perkiraan IPR Februari 2015 yang tumbuh sebesar 11,4% (yoy), lebih tinggi dari 10,4% (yoy) pada bulan sebelumnya. “Pertumbuhan tertinggi diperkirakan terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 26,9% (yoy), didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan survei juga mengindikasikan bahwa ekspektasi terhadap tekanan harga akan menurun. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang (April 2015) yang tercatat sebesar 137,6 atau menurun 4,1 poin dibandingkan IEH bulan sebelumnya sebesar 141,7. “Optimisme menurunnya tekanan harga tersebut didorong oleh ketersediaan barang yang mencukupi dan kembali lancarnya distribusi barang setelah pada awal tahun sempat terkendala faktor cuaca,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Intan Fauzi Usul Anggaran Pemeliharaan Situ Ditingkatkan

BEKASI-Anggota Komisi V DPR RI, Intan Fitriana Fauzi meminta pemerintah

Anggaran Subsidi Dialokasikan Rp 201,4 Triliun

JAKARTA-Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi sebesar Rp 201,4 triliun dalam Rancangan