JAKARTA-Pertumbuhan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2014 kembali mengalami perlambatan. Pada Maret 2014, M2 tercatat sebesar Rp3.656,4 triliun, tumbuh 10,0% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2014 sebesar 10,9% (yoy).
Seperti yang dikutip dari laman www.bi.go.id, Selasa (6/5), berdasarkan komponennya, pertumbuhan M2 tahunan yang melambat bersumber dari komponen M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) dan komponen Uang Kuasi (Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas). Pertumbuhan komponen M1 tercatat menurun dari 6,1% (yoy) pada Februari 2014 menjadi 5,4% (yoy).
Sementara itu, pertumbuhan komponen Uang Kuasi juga menurun dari 12,1% (yoy) pada Februari 2014 menjadi 11,2% (yoy). Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 antara lain disebabkan oleh penurunan pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah. Kredit kepada sektor swasta pada Maret 2014 tumbuh 19,1% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2014 yang sebesar 19,9% (yoy) seiring dengan perlambatan permintaan domestik. Sementara itu, operasi keuangan pemerintah kembali mengalami kontraksi sejalan dengan masih rendahnya realisasi belanja pemerintah.