Pertumbuhan Uang Beredar Masih Melambat

Saturday 5 Apr 2014, 1 : 30 am
by
PT Samudera Indonesia Tbk
Ilustrasi

JAKARTA – Pertumbuhan likuiditas perekonomian Uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2014 masih berada dalam tren melambat.

Pada Februari 2014, M2 tercatat sebesar Rp3.639,5 triliun, tumbuh 10,9% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Januari 2014 sebesar 11,6% (yoy), atau turun 0,3% (mtm) dibandingkan dengan level bulan sebelumnya.

Keterangan tertulis Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) mengatakan berdasarkan komponennya, pertumbuhan M2 tahunan yang melambat bersumber dari komponen M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) dan komponen Uang Kuasi (Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas).

Pertumbuhan komponen M1 tercatat menurun dari 7,0% (yoy) menjadi 6,1% (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan Uang Kuasi juga menurun dari 12,7% (yoy) pada Januari 2014 menjadi 12,1% (yoy) pada Februari 2014.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 antara lain disebabkan oleh penurunan pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah.

Kredit kepada sektor swasta pada Februari 2014 tumbuh 19,9% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2014 sebesar 20,9% (yoy).

Sementara itu, operasi keuangan pemerintah masih mengalami kontraksi sejalan dengan pola musiman rendahnya realisasi belanja pemerintah di awal tahun.

Suku bunga simpanan dan kredit perbankan pada Februari 2014 masih meningkat.

Suku bunga simpanan 1, 3 dan 6 bulan masing-masing tercatat 7,99%, 8,05% dan 8,21%, meningkat dibandingkan dengan suku bunga simpanan Januari 2014 masing-masing sebesar 7,91%, 7,96% dan 7,90%.

Kenaikan suku bunga dana tersebut mulai diikuti peningkatan suku bunga kredit dari 12,48% pada Januari 2014 menjadi 12,55% pada Februari 2014.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tarif Tol Trans Jawa Mahal, Kasihan Pemudik

JAKARTA-Pemerintah perlu mempersiapkan sejumlah langkah demi mengantisipasi musim mudik dan
Industri batik, yang merupakan bagian dari industri tesktil, juga menjadi salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0

Kemenperin Realokasi Anggaran Rp84,4 Miliar

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan realokasi anggaran sebesar Rp84,4 miliar untuk