JAKARTA-Pilot Lion Air, Capt Pribadi Alisudarso akhirnya menyampaikan klarifikasi resmi kepada manajamen maskapai Lion Air Grup terkait tudingan sebagai pendukung khilafah dan mati syahid.
Tudingan ini mencuat setelah Neno Warisman leluasa menggunakan public address system (PAS) alias mikrofon di pesawat Lion Air JT 297 (Pekanbaru – Jakarta) yang sejatinya dilarang Undang-Undang (UU).
Dalam penjelasannya, Capt. Pribadi Alisudarso mengaku tidak pernah menyatakan atau mempunyai pernyataan (statement) ingin mati syahid maupun pendukung khilafah. Karena itu, pilot senior ini akan melaporkan netizen pemilik akun inisial WZJ dan AW yang disebut menyebarkan kabar bohong atau fitnah terkait dengan peristiwa Neno Warisman menggunakan mikrofon.
“Informasi dan berita yang diunggah dihubungkan oleh orang tertentu dalam akun pribadi Capt. Pribadi Alisudarso adalah tidak benar dan fitnah,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Kamis (30/8).
Di media sosial tersebar profil Pribadi Alisudarso, yang disebut-sebut sebagai pendukung Aksi 212. Namanya juga ramai dibahas dikait-kaitkan dengan niat mati syahid
Pihak Lion Air sendiri juga menyampaikan keterangan resmi terkait pilot yang menerbangkan pesawat JT297 rute Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau (PKU) menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pada 25 Agustus 2018 adalah Capt. Djoko Timboel Soembodo, bukan Capt. Pribadi Alisudarso sebagaimana informasi yang banyak beredar di media sosial.
“Informasi dan berita yang diunggah dihubungkan oleh orang tertentu dalam akun pribadi Capt. Pribadi Alisudarso adalah tidak benar dan fitnah,” terangnya.
Lion Air juga akan mengambil tindakan hukum dan melaporkan kepihak Kepolisian terhadap oknum oknum yang terlibat ikut serta menyebarkan infomasi yang tidak benar atau fitnah menyangkut pegawai perusahaan dan yang menyudutkan serta mencemarkan Lion Air.
