JAKARTA-Pertarungan dua calon presiden dalam kompetisi pemilu presiden 2014 ini ini dinilai lebih jelas. Karena ternyata ada pergeseran gagasan dalam kompetisi ini. “Hal ini karena merupakan pertarungan generasi terakhir dari SBY dan Megawati,” kata pengamat politik Panji Anugerah Permana dalam diskusi “Pemilu 9 Juli 2014: Kompetisi Para Calon Presiden/Wakil Presiden”, di DPD RI, Rabu, (21/05/2014).
Pertarungan, kata Dosen FISIP UI ini, menjadi sangat menarik. Karena masing-masing capres saat ini berusaha menawarkan program dan gagasan baru. “Kita berharap para capres dan cawapres beserta para pendukungnya agar bisa meningkatkan kualitas kampanye,” ujarnya
Namun Panji memuji pada era Presiden SBY berhasil menjaga stabilitas politik di tanah air. Sebab selama sepuluh tahun memimpin Indonesia pasca reformasi, SBY mampu mengelola kehidupan politik yang makin stabil. “Oleh karena itu, calon presiden dan cawalon wakil presiden terpilih nanti harus melanjutkan keberhasil SBY khususnya dalam menjaga stabilitas politik di Tanah Air,” tandasnya
Lebih jauh kata Panji, presiden terpilih ke depan harus menuntaskan reformasi politik, antara lain menata sistem kepartaian. ” Ini menjadi PR bagi Pak Prabowo dan Jokowi ke depan apabila terpilih menjadi presiden,” ucapnya
Panji menekankan penataan sistem kepartaian diperlukan agar partai politik mampu menciptakan iklim politik yang memungkinkan lahirnya para politisi yang baik guna memajukan bangsa ini. “Ya, jangan sampai bangsa ini terus menerus dalam masa ketidakpastian dan kondisi transisi,” tukasnya.
Sementara itu, anggota DPD RI Abraham Liaytu menegaskan posisi politik DPD RI independen, karena memang tidak berafiliasi pada partai politik. Namun soal mengenai kriteria presiden pada Pilpres 2014 ini. Setidaknya sosok yang tegas dalam pemberantasan korupsi, dan bisa melakukan perubahan-memajukan di daerah dari Sabang sampai Merauke.
“Menariknya dalam Pilpres 2014 ini hanya dua pasangan, dan tidak ada incumbent (SBY). Sehingga memberikan peluang pada yang baru,” tandasnya
Namun demikian kata Abraham, siapapun yang terpilih pada pilpres 2014 ini, DPD hanya ingin berfungsi sebagai check and balance, ada kerjasama dengan baik dengan presiden khususnya dalam membahas legislasi dan anggaran sebagaimana keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). “Kalau ada check and balance, maka ketatanegaraan akan lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, Indonesia menurut Abraham, sebesar tiga perempatnya terdiri dari kepulauan, maka presiden harus memikirkan kekayaan laut dan dari situlah laut nanti akan menjadi pemersatu bangsa. “Dengan memberdayakan kekayaan laut, maka Indonesia akan makin kuat dan bersatu,” pungkasnya. (ek)