JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengakui kinerja menteri di Kabinet Kerja sudah maksimal. Hanya saja memang di sektor ekonomi, masih berat, sehingga berimplikasi pada penurunan daya beli masyarakat. “Saya yakin pasti akan ada terobosan untuk menjadikan perekonomian jadi lebih baik. Antara lain soal investasi yang harus meningkat dan dipermudah,” katanya di Jakarta, Senin (6/7/2015).
Namun begitu, kata Cak Imin, PKB tetap mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) apa pun kebijakannya, termasuk soal isu reshuffle. Sebagai partai yang mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), PKB tetap menghargai kebijakan Presiden. Apalagi, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. “Kembali saya ingatkan, soal isu reshuffle, PKB tidak dalam rangka mendorong, menyarankan, bahkan mengintervensi Presiden untuk melakukan reshuffle kabinetnya,” tuturnya
Menurutnya, PKB sangat menghargai kebijakan reshuffle yang menjadi sepenuhnya kewenangan Presiden itu. “Dan reshuffle ini saya kira juga menjadi kebutuhan untuk reorganisasi dan revitalisasi. Itu hanya persepsi saya ya. Karena sepenuhnya itu menjadi hak prerogatif Presiden,” tegas dia.
Ketika disinggung, apakah menteri dari PKB bakal tergusur di Kabinet Kerja? Cak Imin menegaskan, PKB tidak mau berandai-andai. Tapi yang jelas, apapun kebijakan Presiden nantinya, partai warga Nahdliyin ini akan menerimanya. “Sampai hari ini pertemuan terakhir saya dengan Pak Jokowi disebutkan, menteri-menteri dari PKB belum ada yang mau di-reshuffle,” ujarnya
Dia kembali melanjutkan, sekalipun reshuffle adalah kebijakan penuh Presiden, kalau boleh berharap, ia ingin isu reshuffle ini dilakukan sebulan setelah Lebaran. Soalnya, di saat semua orang sedang berbahagia saat Lebaran, mestinya kebahagian itu jangan diganggu dengan adanya reshuffle. “Jadi jangan sampai ada yang sedih di tengah rasa penuh kebahagiaan itu,”imbuhnya.