JAKARTA-Upaya Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL agar PT Toba Pulp Lestari hengkang dari Tano Batak terus diperjuangkan tanpa kenal lelah.
Setelah sebelumnya menggelar aksi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Aliansi Gerak Tutup TPL juga mendatangi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan aspirasi .
Dalam orasinya, mereka mendesak pemerintah menutup PT Toba Pulp Lestari.
Alasanya, kehadiran perusahaan ini lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
Namun niat mereka menyampaikan aspirasi ke Menteri Siti Nurbaya terhalang oleh tindakan represif aparat Kepolisian.
Pada sore ini pukul 17.40 WIB, mereka di angkut oleh pihak aparat Kepolisian dari Jakarta Timur.
Ada pun perwakilan yang di bawa paksa oleh polisi adalah 40 masyarakat adat yang datang dari kawasan Danau Toba yang hendak beraudiensi dengan Menteri Siti Nurbaya dari KLHK.
Kemudian beberapa anggota organisasi masyarakat sipil yang tergabung dengan aliansi gerak tutup TPL juga ikut di bawa bersama dengan rombongan masyarakat adat.
Tindakan aparat kepolisian tersebut merupakan gambaran negara yang sangat represif terhadap masyarakat yang hendak bertemu dengan menteri LHK. Orang-orang tua yang hadir dari perwakilan masyarakat adat juga mengalami kekerasan dari aparat kepolisian.
Nama-nama yang diangkut:
1.Sahala Pasaribu
2.Abriani Siahaan
3.Marsinondang Simanjuntak
4.Hemat Purba
5.Suhunan Siregar
6.Saputra Huta Soit
7.Bintang Simatupang
8.Jemil Sitanggang
9.Manukkun Simamora
10.Juaksa Siagian
11.Roganda Simanjuntak
12.Darman Siahaan
13.Maruli Tua Simanjuntak
14.Fernando Simanjuntak
15.Vilarian
16.Rudi Situmorang
17.Yerico Manurung
18.Krismon Gultom
19.Reza
- Franki Situmorang
21.Valdo souisa