Presiden Harus Ganti 3 Dirut BUMN Bidang Energi

Friday 6 Nov 2015, 2 : 20 pm
by
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean

JAKARTA-Presiden Joko Widodo harus menjadikan isu reshuffle kabinet jilid II yang terus mengemuka ditengah publik sebagai momentum baru memperbaiki kinerja mentri yang kurang tepat selama ini. Namun perombakan kabinet jangan hanya fokus pada mentri, tetapi juga harus mengganti direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang salah tempat. “Wrigh man in the wrong place, ini harus diperhatikan presiden. Menyelesaikan masalah bangsa ini tidak boleh parsial, harus secara kompeherensif,” ujar Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/11).

Menurutnya, pergantian 3 Dirut BUMN ini harus dilakukan karena BUMN sektor energi ini adalah nyawa bangsa. Jika nyawa ini salah urus maka nasib bangsa ini akan terancam. “Jokowi harus memahami hal ini supaya tidak salah memilih orang,”pintanya.

Ferdinand menilai, posisi beberapa Dirut BUMN Energi diisi oleh orang yang salah. Hal ini menyebabkan kinerjanya tidak maksimal.

Misalnya, Dirut Pertamina Dwi Sucipto. Dwi Sucipto mempunyai kapasitas management tapi tidak mampu mengangkat performa Pertamina. Hal ini terjadi karena tidak paham tentang seluk beluk minyak dan gas.

Mestinya jelas dia, Dwi Sucipto ini lebih tepat diangkat menjadi mentri yang lebih cocok dengan kapasitasnya. Sementara Pertamina harus dipimpin oleh orang yang paham seluk beluk bisnis migas. “Dan akan lebih tepat jika Pertamina dipimpin oleh orang yang berasal dari internal,” jelasnya.

Dia meniai, ada banyak orang di internal Pertamina yang mampu dengan kapasitas bagus. Sebut saja, Mantan Direktur Niaga Pertamina, Hanung Budya atau Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang. “Kemampuan dan pengalaman harus menjadi pertimbangan utama,” tuturnya.

Selain Dwi Sucipto, ujarnya Dirut PT PLN Sofyan Basyir juga harus diganti karena salah tempat.

Sofyan Basyir boleh sukses disektor keuangan tapi gagal mengurus sektor energi seperti PLN. “Jangan tempatkan ekonom mengurus teknologi karena pasti akan salah arah. Sekarang PLN tidak jelas arah dan konsepnya terkait pembangunan 35 GW. Sofyan Basyir juga layak diganti oleh presiden,” tuturnya.

Tak hanya Dwi Sucipto dan Sofyan Basyir, Dirut PT. PGN Hendi Prio Santoso adalah sosok yang sudah gagal membawa PGN untuk bangkit. Terbukti PGN merosot nilai sahamnya dan terjadi penurunan pendapatan yang sangat tajam. “Jadi, Hendi juga layak diganti segera,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wapres: Pola Kemitraan di Sektor Pertanian Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa pola kemitraan

PMB Dibuka, Politeknik PU Punya Program Spesial

JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus medukung terwujudnya