Presiden Jokowi Harus Keluar dari Jebakan Ekonomi Liberal-Kapitalistik

Friday 12 Feb 2016, 12 : 14 am
by
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto/dok setkab.go.id

JAKARTA-DPP Partai Gerindra meminta Presiden Joko Widodo harus berani merevisi instrumen pengukuran ekonomi lewat produk domestik bruto (PDB) karena cenderung manipulative. Untuk itu, alat ukur ekonomi dikembalikan ke khittah ekonomi Pancasila yang mengedepankan spirit kebersamaan dan gotong royong. “Kita harus mendesak Presiden Jokowi agar kembali ke jalan yang benar dengan mengokohkan konsep ekonomi Pancasila Jangan sampai sila ke-5 berubah menjadi; “Keadilan Sosial Hanya Untuk Orang Kaya”,” demikian dikutip dari akun twitter @Gerindra di Jakarta, Selasa (9/2).

Dalam akun twitter itu disebutkan DPP Gerindra yakin ekonomi Pancasila mampu menjamin kemakmuran dan kesejahteraan rakyat banyak.

Lebih lanjut, DPP Gerindra meminta Presiden Jokowi agar peran negara dan swasta perlu ditata kembali. Peran keduanya penting dalam sistem ekonomi nasional. Namun, hendaknya negara dan swasta tidak berperan dominan yang menjerumuskan ekonomi nasional pada sistem liberal.

Dijelaskannya, Negara dan swasta harus hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung. Karena itum Presiden Jokowi harus berani keluar dari jebakan model ekonomi liberal-kapitalistik ini. “Model ekonomi yang hanya menghasilkan 1 persen orang yang berkuasa atas 50 persen kekayaan nasional itu salah,” pungkasnya.

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Satya : Tugas Berat RI Saat Peran PBB Melemah

JAKARTA-Komisi I DPR RI mengapresiasi perjuangan keras Pemerintah RI untuk
BI

NPI Triwulan IV 2023 Mencatat Surplus US$8,6 Miliar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengumumkan, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada