Presiden Larang Dana PKH Dipakai Beli Rokok Suami

Tuesday 26 Sep 2017, 3 : 01 am
by
Siswa-siswa penerima KIP yang diserahkan oleh Presiden Jokowi, di SMA Negeri 3 Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9)

SALATIGA-Presiden Joko Widodo menegaskan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang nilainya Rp1.890.000 tidak boleh dipakai untuk membeli rokok para suami. Tetapi uang tersebut digunakan untuk tambahan keperluan sekolah, pendidikan anak-anak, tambahan gizi, baik yang balita maupun yang ada di kandungan.

“Jadi, tidak boleh dipakai beli rokok para suami,” ujar Presiden Jokowi Usai bersilaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) dalam rangka Hari Tani Nasional 2017, di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir di Provinsi Jawa Tengah, Senin (25/9).

Didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Presiden Jokowi menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di SMA Negeri 3 Salatiga, Provinsi Jawa Tengah.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, KIP untuk SD nilainya Rp450.000. Sedangkan untuk SMP nilai Rp750.000, dan SMA/SMK nilainya Rp1 juta.

Kepala Negara berpesan, agar dana yang ada dibelikan untuk keperluan-keperluan sekolah. “Bisa untuk beli tas, bisa untuk beli sepatu, bisa untuk beli seragam sekolah,” ujarnya.

Dana tersebut tegas Presiden tidak boleh dipakai untuk membeli pulsa.”Kalau nanti ada yang beli pulsa dengan menggunakan dana KIP, kartunya akan dicabut,” tegasnya.

“Jadi hati-hati anak-anak,  ini hanya untuk keperluan sekolah, untuk keperluan pendidikan,” tutur Presiden.

Presiden berjanji akan mengalokasikan dana KIP pada 2018 nanti.”Kalau anggaran pemerintah nanti ada berlebih ya ditambah. “Doakan semuanya,” pintanya.

Presiden meminta kepada para ibu penerima kartu PKH, agar memberitahukan suaminya, bahwa dana yang ada dalam PKH untuk pendidikan anak-anak, ini untuk gizi anak-anak, tidak boleh untuk beli rokok.

“Pesan yang disampaikan oleh Presiden, ini untuk anak-anak semuanya, diberitahu gitu. Jangan dibentak enggak boleh berantem nanti dengan suami,” tutur Presiden Jokowi.

Sebelumnya Mensos Khofifah Indar Parawansa dalam laporannya mengatakan, ada 5.173 KIP yang dibagikan, dengan rincian untuk siswa SD 1.785; SMP 1.578; SMA 100; SMK 1.444; Paket A 105; Paket B 62; dan Paket C 99.

Adapun penerima KIP yang dihadirkan sebanyak 675 siswa, serta 10 orang tua siswa yatim penerima KIP.

Sedangkan untuk PKH di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 955.563 KPM dengan bantuan senilai Rp1.806.014.070.000, dan untuk PKH di Kota Salatiga 2.512 KPM dengan bantuan senilai Rp4.747.680.000,00.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bidik Pemilih Pemula, Golkar Gunakan Kampanye Digital

JAKARTA- Partai Golkar membidik pemilih pemula untuk memenangkan berbagai momentum

Ini Daftar Relaksasi Pajak Mitigasi Dampak Negatif Covid-19 pada Ekonomi

JAKARTA-Situasi pandemik covid-19 yang mengglobal, membuat pemerintah merespons dengan memberi