Produk Kesehatan dan Farmasi Sukses Lakukan Penetrasi ke Afrika Barat

Friday 6 Nov 2015, 10 : 38 pm
by
Pekerja menyelesaikan pengemasan obat PT Indofarma Tbk (INAF) di Kawasan Industri Cibitung, Jawa Barat, Selasa (10/4).

JAKARTA-Produk-produk farmasi, peralatan medis, dan lensa optik dari Indonesia sukses melakukan penetrasi ke pasar Afrika Barat. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos memastikan pasar Afrika Barat sangat menggiurkan. Tak kurang dari 39 perusahaan menyatakan diri sebagai pembeli sekaligus distributor produk-produk kesehatan dari Indonesia. Hal ini terungkap dalam pameran Medic West Africa & Medlab West Africa Exhibition, di Eko Convention Centre, Lagos, Nigeria, pertengahan Oktober 2015 lalu.

Kepala ITPC Lagos Nino Wawan Setiawan menjelaskan, Medic West Africa & Medlab West Africa Exhibition merupakan pameran terbaik yang pernah diikuti ITPC Lagos sejak 2009. “Produk-produk farmasi, peralatan medis, dan lensa optik Indonesia sukses mendapatkan buyer dan distributor melalui pameran ini,” ujar Nino.

Nino menjelaskan, Nigeria sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-6 di dunia (sekitar     180 juta orang) dan total GDP terbesar di Afrika memiliki ‘bejibun’ buyers potensial. Letak geografis Lagos, Nigeria, yang sangat strategis di wilayah Afrika Barat juga menarik buyers dan distributor dari Benin, Kamerun, Ghana, Togo, dan Chad untuk ikut serta pada Medic West Africa & Medlab West Africa Exhibition. Peluang produk-produk Indonesia untuk lebih dikenal secara global khusus Afrika Barat juga meningkat.

Medic West Africa & Medlab West Africa Exhibition adalah pameran peralatan dan produk kesehatan terbesar di Afrika Barat yang telah dimulai sejak 2012 dan diadakan setiap tahun di Lagos, Nigeria.

Respon positif pun meraka terima dari beberapa buyers, yaitu Medegreen Pharma Central yang tertarik produk Sensi Baby Diaper, C. Joel Global Resources dan Seven Grace Enterprises Nigeria tertarik produk adult diaper, dan Niger Sanitary Industry Ltd. yang sangat berminat pada produk underpads.

Selama acara pameran berlangsung, terdapat 16 perusahaan dari Nigeria dan Kamerun yang tercatat sebagai buyers oleh ITPC Lagos. Salah satu perusahaan tersebut bergerak di bidang industri lensa kaca mata (rumah sakit, lab, klinik mata, distributor lensa) dan sangat berminat membeli produk Domas. Mereka diantaranya Ocville Eye Center, Truvision Ltd., Revison Optics Nig. Ltd. (Lab Lensa), Sight City, dan Sep King Optical (Kamerun).

Pada sela-sela pameran, ITPC Lagos juga memfasilitasi pertemuan PT. Phapros Tbk. dengan ahli dari National Agency for Food and Drug Administration and Control (NAFDAC). “Pertemuan ini untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai proses pendaftaran produk farmasi mereka ke Nigeria, sehingga PT. Phapros Tbk. dapat segera memulai prosesnya secara paralel setelah menemukan calon distributor yang tepat,” jelas Nino.

Potensi transaksi Phapros untuk satu tahun ke depan dengan Indogulf Company, Yes Pharma, Jeishjosh Group dan Greengate Pharmaceutical adalah sekitar USD 12,2 juta.

ITPC Lagos juga memfasilitasi pertemuan Domas dengan buyer dari wilayah Enugu, Nigeria bagian timur, yaitu Allphtalmics Resources, sehingga buyer tersebut dapat lebih yakin saat membeli produk lensa kaca mata dari Domas. Kepala ITPC Lagos juga menyatakan kesiapannya membantu kelancaraan proses transaksi terutama jika ada hambatan atau tantangan.

Domas mendapat repeat order dari Allphtalmic Resources sebesar USD 12 ribu dan potensi transaksi untuk satu tahun ke depan dengan Allphtalmic Resources, Revison Optics, Truvision Ltd dan Standard Optical adalah sekitar USD 210 ribu.

Medic West Africa & Medlab West Africa Exhibition menghadirkan lebih dari 250 peserta pameran yang berasal lebih dari 45 negara, antara lain Bahrain, Tiongkok, Ceko, Mesir, Prancis, Jerman, Ghana, Hong Kong, India, Jepang, Kenya, Libanon, Belanda, Nigeria, Pakistan, Polandia, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Swiss, Turki, UAE, Inggris, dan Amerika Serikat. Diperkirakan lebih dari 7.500 pengunjung hadir pada pameran ini.

Dalam pameran yang diselenggarakan Informa Life Sciences Exhibitions tersebut, ITPC Lagos membawa sejumlah perusahaan seperti Domas, PT. Phapros Tbk., PT. Sugih Instrumendo Abadi, PT. Oneject Indonesia, PT. Arista Latindo, serta ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia). ASPAKI menaungi perusahaan-perusahaan produsen alat-alat kesehatan lokal.

Selama 20 tahun terakhir, ekspor obat-obatan Indonesia ke negara-negara Afrika Barat menunjukkan peningkatan signifikan. Beberapa perusahaan farmasi Indonesia yang telah melakukan ekspor adalah Kalbe Farma, Biofarma, Tempo Scan Pasific, Dexa Medica, Menjangan Sakti, Haduo Herbatic, dan Sanbe Farma.

Pada 2014, tercatat importasi obat-obatan di Afrika Barat dengan pos tarif/HS 3004 sebesar                 USD 911,23 juta dengan impor dari Indonesia tercatat sebesar USD 24,45 juta atau kurang dari 3% total impor Afrika Barat. Sementara itu importasi obat-obatan dengan pos tarif/HS 3003, dari total yang diimpor Nigeria sebesar USD 33,2 juta, Indonesia menempati urutan pertama dengan nilai impor sebesar USD 16,46 juta atau hampir 50% dari total impor Nigeria.

Indonesia memiliki beberapa produsen peralatan medis dan lensa optik yang telah dikenal luas di pasar Asia Tenggara, Amerika, dan Eropa, namun belum di kenal pasar Afrika. Sedangkan produk-produk lensa optik Indonesia telah diekspor ke beberapa negara di Afrika, yaitu Nigeria, Afrika Selatan, Uganda, Mauritius, Mozambik, Chad, dan Kenya, namun dengan market share kurang dari 1%. Sementara total ekspor Indonesia ke dunia untuk lensa kaca mata dengan pos tarif HS 900190, 900150, dan 900140 adalah sebesar USD 54,1 juta pada 2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dana Talangan Lapindo Menunggu Pendapat Hukum Jaksa Agung

JAKARTA-Rencana pembayaran ganti rugi korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa

Produksi Kopi Nusantara Ketiga Terbesar Di Dunia

JAKARTA-Sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil