PSI: Commitment Fee Formula E Rp 200 Miliar Bisa Buat Beli Tambahan Sembako 1,3 Juta KK

Saturday 25 Apr 2020, 8 : 15 am
by
Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai

JAKARTA-Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta mengeritik keras kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang lebih mengutamakan pembayaran commitment fee Formula E tahun 2021 sebesar Rp 200 miliar ketimbang memenuhi kebutuhan sembako bagi rakyat.

Padahal, commitment fee itu dapat dipakai membeli tambahan sembako untuk 1,3 juta keluarga di DKI Jakarta.

Wakil Ketua Komisi E, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai Pemprov DKI Jakata tidak memiliki keberpihakan terhadap penderitaan rakyat.

“Balapan tahun 2020 ini saja belum jelas apakah akan dilaksanakan, kok malah sudah bayar commitment fee untuk balapan tahun depan 2021. Zaman susah begini rakyat butuh sembako, bukan balapan mobil,” kata Anggara dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/4).

Berdasarkan informasi dari laman dashboard-bpkd.jakarta.go.id, Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta telah membayar commitment fee Formula E tahun 2021 sebesar Rp 200 miliar dari total tagihan Rp 396 miliar.

Menurutnya, dampak negatif covid-19 terhadap keuangan daerah saat ini tidak main-main.

Penutupan berbagai kegiatan ekonomi dalam rangka Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan realisasi pendapatan daerah dalam APBD tahun 2020 akan defisit sekitar Rp 40 Triliun.

“Yang saya heran, di tengah ancaman defisit anggaran, bisa-bisanya Pemprov malah memprioritaskan bayar commitment fee. Padahal, dengan harga sembako Rp 149.500 per paket, duit commitment fee Rp 200 miliar itu bisa dipakai beli tambahan sembako untuk 1,3 juta keluarga,” ujar Anggara.

Anggara mempertanyakan sikap Pemprov DKI Jakarta yang lebih mengistimewakan pembayaran ke Formula E Operations Limited (FEO) selaku pemilik lisensi ajang balap Formula E, ketimbang memenuhi komitmen Bantuan Sosial (Bansos) kepada warga Jakarta.

“Saya menilai komitmen Pemprov DKI terhadap Bansos tidak sekuat komitmennya terhadap balap Formula E,” tegasnya.

Hal ini terlihat dari nilai Bansos yang terus turun. Awalnya, Gubernur Anies berjanji tiap keluarga miskin akan dapat Rp 1 Juta per bulan. Tidak berapa lama, angkanya turun menjadi Rp 600 Ribu per bulan.

Bahkan belakangan, realisasinya cuma Rp 299 Ribu per bulan.

“Saya ingatkan, Pemprov DKI bekerja untuk warga Jakarta, bukan ke panitia balapan mobil,” ucap Anggara.

Anggara menduga nilai Bansos yang terus berkurang ini disebabkan oleh realisasi pendapatan daerah yang jauh dari target.

Sejauh ini, realisasinya baru Rp 11,8 Triliun atau sekitar 14,4 persen dari target.

“Saat anggaran pemerintah terbatas, seharusnya uang yang sedikit itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Jangan sampai untuk balapan mobil uangnya ada, tapi giliran Bansos uang tidak ada. Saya dapat laporan sampai sekarang masih ada ratusan ribu warga Jakarta tidak dapat bansos,” tutur Anggara.

Anggara memperkirakan Pemprov DKI nanti akan membela diri dengan menyebut bahwa skema pembayaran sudah diatur di dalam kontrak. Oleh karena itu harus dipenuhi.

“Kontrak itu bukan kitab suci. Sebab, kontrak bisa diubah dan dibicarakan ulang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, apalagi saat ini statusnya bencana nasional pandemi covid-19,” terangnya.

Dia menegaskan Pemprov DKI Jakarta mempunyai alasan kuat untuk negosiasi kontrak Formula E.

“Bahkan menurut saya seharusnya Pemprov membatalkan kontrak dan meminta kembali commitment fee tersebut dikembalikan. Di masa sulit seperti ini rakyat tidak butuh tontonan balapan mobil,” tutup Anggara.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank Dunia Tawarkan Dukungan Pendanaan 11 Miliar Dollar

JAKARTA-Delegasi yang dipimpin oleh Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong
Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan kegiatan Merdeka Ekspor dalam momentum hari Kemerdekaan RI ke-76.

Program Ekspor Merdeka, Mentan Lepas Ekspor Senilai Rp 7,29 Triliun

JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan kegiatan Merdeka Ekspor dalam momentum hari