PT Flobamor, Pemda Mabar dan KSOP Harus Bertanggung Jawab

Kamis 2 Mei 2024, 6 : 23 pm
Kader Konservasi Madya Kementerian Kehutanan, Florianus Surion

LABUAN BAJO – Insiden terbakarnya Kapal Wisata Sea Safari VII di Perairan Komodo (red; Pulau Penga) tidak saja merusak citra pariwisata super premium Labuan Bajo, tapi juga mengancam masa depan aset wisata bahari itu sendiri.

Hal itu disampaikan Kader Konservasi Madya Kementerian Kehutanan, Florianus Surion saat dimintai pendapatnya terkait dengan tragedi Sea Safari VII, di Labuan Bajo, Kamis (2/5/2024).

Menurut Surion, tanpa mengurangi keberpihakan kita kepada seluruh penumpang dan awak kapal yang terkena musibah, tetap harus ada yang bertanggung jawab atas potensi kerusakan yang diakibatkan oleh terbakarnya kapal wista Sea Safari VII.

“Sudah pasti air laut tercemar, ekosistem laut terganggu. Terumbu karang dan species laut lainnya yang menjadi kebanggaan Manggarai Barat pasti rusak.  PT Flobamor, Pemda Manggarai Barat dan KSOP Kelas 3 Labuan Bajo selaku pemegang otoritas pengelolaan wisata bahari harus bertanggung jawab atas potensi kerusakan yang terjadi,” tegasnya.

Jika mengacu pada regulasi, Kepala Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan memang lembaga yang paling bertanggungjawab terhadap setiap insiden yang terjadi di laut.

KSOP yang memastikan  bahwa kapal yang hendak meninggalkan pelabuhan laik untuk berangkat.

Hal ini erat kaitannya dengan keselamatan penumpang dan barang selama perjalanan kapal. Syahbandar adalah pejabat pemegang fungsi keselamatan.

Dalam konteks Destinasi Pariwisata Labuan Bajo sebagai destinasi super premium, Florianus Surion juga meminta pertanggung jawaban PT Flobamor selaku BMUD milik Pemprov NTT dan Pemda Manggarai Barat.

“Terbayang tidak jika semua keindahan laut di Perairan komodo rusak akibat insiden kapal tenggelam atau kapal terbakar? Yah, pasti PT Flobamoor rugi dan Pemkab Mabar kehilangan PAD yang besar dari sektor pariwisata. Karena itu, saya minta semua otoritas kelautan dan kepariwisataan harus dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali”, tegasnya.

Sementara itu, penyebab terbakarnya Kapal Wisata Sea Safari VII di dekat Pulau Penga, Perairan Komodo, Kamis (2/5/2024) sekitar pukul 08.50, pagi tadi, diduga akibat hubungan pendek arus listrik.  Dalam peristiwa naas tersebut, empat (4) orang penumpang mengalami luka-luka dan sesak nafas dan 29 orang penumpang lainnya selamat.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

2020, LPPF Catatkan Rugi Bersih Sebesar Rp900 Miliar

JAKARTA-PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sepanjang 2020 mencatatkan rugi

Presiden Resmikan 5 Pelabuhan di Maluku dan Maluku Utara

TOBELO-Presiden Joko Widodo meresmikan beberapa proyek pelabuhan yang menjadi bagian