JAKARTA-Kunjungan para pejabat termasuk pimpinan DPR, DPD hingga menteri ke sejumlah pasar dinilai tidak efektif. Karena pasar memiliki mekanisme tersendiri. “Pasar itu tak bisa didikte oleh pemerintah. Karena itu harga tak bisa dikendalikan,” kata anggota DPD Anang Prihantoro dalam diskusi “Bisakah Kenaikan Harga Jelang Puasa dan Hari Raya Dikendalikan” bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi Dan anggota Pokjasus Dewan Ketahanan Pangan Achmad Yakub, di Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Diakui senator asal Lampung itu, terjadi kepanikan di masyarakat menjelang Ramadhan. Sehingga memang agak sulit untuk dikendalikan oleh pemerintah. “Menjelang puasa hingga lebaran memang ujian paling berat bagi pemerintah. Karena pemerintahlah yang paling bertanggungjawab,” tambah.
Kepanikan soal pangan ini, kata Anang, dikhawatirkan justru akan ditangkapkan oleh mafia pangan untuk mendorong impor. Oleh karena itu jangan sampai situasi kepanikan ini dibuat suasananya mencekam.
Namun begitu, lanjut Anang, kalau semua komoditi pangan diserahkan kepada pasar maka akan menjadi apa negara ini. “Inikan berarti lepas kontrol namanya. Padahal pejabat kitakan banyak, lalu kerjanya apa. Bahwa pasar memang lebih kuat, itu fakta dan jangan sekali kali diserahkan pada pasar,” ungkapnya. **cea