“Bahwa Islam itu tidak mengajarkan kekerasan dan anarkisme, dan kedua masyarakat Arab tersinggung dengan perilaku FPI yang merusak dan main hakim sendiri itu. Maka itu benar SBY menyatakan tak ada toleransi untuk FPI,” ujarnya.
Ridwan mengingatkan kalau mau memberantas maksiat dan dosa orang lain, harus dengan cara yang baik, bukan dengan merusak, melanggar hukum, dan apalagi membunuh orang lain.
“Kita harus menyadari bangsa ini memang plural, majemuk dan bhinneka tunggal ika. Dulu bapak saya kalau hari Natal, datang ke tetangga yang beragama Kristen. Tapi, tiba-tiba diharamkan. Bagaimana ini ayah saya belum sempat minta maaf,” katanya dengan tertawa.
Yang jelas, kata Ridwan, jangan menegakkan amar ma’ruf berdasarkan kebencian, karena tak sejalan dengan kebenaran yang akan ditegakkan itu sendiri.