Rasio Elektrifikasi di Madura Kurang dari 40%

Monday 8 Jun 2015, 8 : 44 pm
by
Gub Jatim Soekarwo menerima kunjungan GM PLN, Yudi-Winardi

SURABAYA-Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jatim diminta untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur listrik di Madura, khususnya di wilayah kepulauan. Pasalnya, wilayah tersebut rasio elektrifikasinya sangat rendah, yakni dibawah 40%

Permintaan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat menerima General Manager (GM) PLN Distribusi Jatim yang baru, Yudi Winardi beserta rombongan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (8/6).

Secara keseluruhan jelasnya, rasio elektrifikasi Jatim sudah mencapai 82,7%. Artinya, hampir semua wilayah Jatim sudah teraliri listrik, namun di beberapa tempat rasionya sangat rendah, khususnya di Pulau Madura yang rasionya hanya 50%. Bahkan, di wilayah Madura kepulauan rasionya dibawah 40%. “Salah satu penyebabnya adalah kondisi topografi di Madura dimana kampung di Madura berbeda dengan di Jawa, jika di Jawa dalam satu kampung ada banyak rumah, tapi di Madura satu kampung hanya ada 10 rumah, kemudian jarak antar satu kampung dengan kampung lainnya sangat jauh, ini yang menyebabkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur kelistrikan membengkak” tuturnya.

Sejatinya, pada 2013 lalu Pemprov sudah memiliki anggaran untuk membantu PLN membangun infrastruktur di Madura. “Pada saat itu, kita sudah anggarkan multiyears selama 3 tahun sebesar Rp 75 miliar per-tahun untuk membantu listrik di Madura. Namun saat itu terkendala aturan bahwa hibah pada BUMN tidak diperbolehkan. Dan saat ini dimungkinkan meski harus duduk bersama dengan BPK untuk dibahas lebih dulu batasannya, pasalnya ini demi kepentingan rakyat” katanya.

“Dulu, PLN membutuhkan Rp. 125 miliar dikalikan tiga untuk membangun satu cagak listrik, namun dananya hanya siap Rp. 50 miliar, karena itu kita bantu Rp. 75 miliar. Namun kini, dengan manajemen dan anggaran yang baru, PLN telah menyiapkan anggaran yang lebih besar, jadi nanti Pemprov sharing 50:50 dengan PLN untuk kebutuhan infrastruktur listrik Madura” lanjutnya.

Dia menekankan, kehadiran listrik akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat, contohnya produk pertanian. “Jika listrik masuk maka produk pasca panen bisa digarap, seperti pisang diolah jadi kripik pisang, atau industri kecil kreatif lainnya yang tentu saja membuthkan listrik sebagai penggeraknya” urainya.

Permintaan Pakde Karwo mendapat tanggapan positif dari GM PLN Distribusi Jatim, Yudi Winardi. “Permintaan Bapak Gubernur akan kami bahas lebih lanjut dan kami bawa ke pusat sebagai langkah positif sebagai upaya untuk membangun perekonomian masyarakat, khususnya di Madura” katanya.

Senada dengan Pakde Karwo, Yudi berharap kedepan dengan kehadiran listrik di Madura akan menghidupkan perekonomian di masyarakat. “Bahkan dari hal yang terkecil saja, dampak positif kehadiran listrik adalah memotivasi masyarakat, khususnya pelajar untuk lebih rajin membaca” ujarnya.

Lebih lanjut Yudi mengatakan, tujuan kunjungannya kepada Pakde Karwo adalah untuk memperkenalkan diri sebagai GM PLN Distribusi Jatim yang baru bertugas sejak 28 Mei 2015, sekaligus membahas isu-isu ekonomi yang terkait dengan masalah listrik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Terbukti, 2,3 GHz menyediakan kapasitas dan jangkauan, yang dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh 5G secara signifikan untuk meningkatkan kinerja 4G yang sudah ada.

Percepatan Pengembangan Pita 2.3GHz Untuk Industri

DUBAI – Sejak perkembangan teknologi 4G, 2,3 GHz telah dianggap sebagai

Laba Bersih JRPT Per Kuartal III Turun Jadi Rp625,41 Miliar

JAKARTA-PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) selama sembilan bulan pertama