Relokasi Korban Erupsi Sinabung Butuh Dana Rp 663,3 Miliar

Wednesday 24 Jun 2015, 8 : 24 pm
by

JAKARTA-Anggaran untuk merelokasi pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara ternyata sangat besar. Relokasi yang dibagi dalam dua tahap ini membutuhkan  dana sebesar Rp 663,3 Miliar.  Rinciannya, relokasi tahap pertama adalah 370 KK dari Desa Sukameriah, Simacem, dan Bekerah menelan biaya Rp 141,3 Miliar.  Sedangkan untuk relokasi tahap kedua yaitu 1.683 KK membutuhkan dana Rp 522 Miliar. “Dana tahap pertama ini untuk pembangunan permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor. Sementara untuk tahapan kedua, kebutuhannya di luar dari pembangunan sabo dam untuk menahan lahar hujan di sekitar Gunung Sinabung,” ujar  Kepala Pusat Data, Humas dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (24/6).

Dia menyebut Erupsi Gunung Sinabung sangat unik. Aktivitas erupsi yang naik turun menyebabkan pengungsi harus bolak-balik dari rumahnya ke pengungsian.  “Sampai kapan erupsi akan berakhir tidak ada yang tahu. Sementara itu rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana juga harus segera dilakukan,” paparnya.

Belum lagi regulasi yang menyangkut pendanaan bencana tersekat-sekat dalam setiap tahapan bencana. Ini merupakan salah satu kendala penanganan erupsi Gunung Sinabung.

Menurut Sutopo, setidaknya ada tiga hal yang harus ditangani di Sinabung.

Pertama adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi 10.184 jiwa (3.030 Kepala Keluarga) pengungsi dari 11 desa yang tersebar di 10 pos pengungsian.  “Saat ini semua kebutuhan dasar secara umum tercukupi,” ujarnya.

Kedua menyangkut relokasi bagi 2.053 KK (6.179 jiwa) dari 7 desa yang dinyatakan dilarang untuk kembali ke desa asalnya. Sutopo menyebutkan, mereka saat ini tinggal di hunian sementara. “Pemerintah sejak Juni 2014 hingga sekarang memberikan bantuan sewa rumah Rp 3,6 juta/KK/tahun dan sewa lahan pertanian Rp 2 juta/KK/tahun,” jelasnya.

Hal yang ketiga adalah penanganan dampak erupsi Gunung Sinabung yang non relokasi. Saat ini, lanjut dia, banyak warga desa di sekitar Gunung Sinabung yang tidak dapat melakukan budidaya pertanian dan perkebunan karena lahannya rusak akibat pasir dan debu erupsi. Beberapa fasum dan fasos juga rusak yang dinilainya memerlukan penanganan yang komprehensif baik di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memberikan sumbangan kemanusiaan sebesar Rp 6 miliar untuk korban erupsi Gunung Sinabung.  Bantuan ini diserahkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana, Selasa (23/6).

Kepala BNPB Syamsul Maarif berharap bantuan Presiden Jokowi itu selanjutnya digunakan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi di Kabanjahe, Karo. “Pemerintah tidak tinggal diam dengan kondisi masyarakat di sekitar Sinabung. Kita tidak tahu sampai kapan erupsi Gunung Sinabung berakhir. Tapi pemerintah akan terus membantu,” kata Syamsu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pefindo telah menyematkan prospek CreditWatch dengan Implikasi Negatif terhadap peringkat ISAT, sehubungan dengan rencana penggabungan usaha dengan Tri yang diharapkan selesai pada Desember 2021

Pefindo Tetapkan Prospek ISAT di Posisi CreditWatch Berimplikasi Negatif

JAKARTA-PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan prospek peringkat PT Indosat
Petrus Salestinus

Petrus: Agus Rahardjo Cs Kehilangan Akal Sehat

JAKARTA-Mantan Komisioner Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Petrus Salestinus