Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI Raih Indonesia Best CFO 2023

Friday 6 Oct 2023, 10 : 35 pm

JAKARTA–Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto meraih penghargaan sebagai Indonesia Best CFO 2023 with Predicate: Very Good, bersama 10 (sepuluh) Direktur Keuangan/Chief Financial Officer (CFO) lainnya dari berbagai industri.

Predikat tersebut diberikan oleh SWA Media Group bekerjasama dengan SWA Network pada ajang SWA Indonesia Best CFO 2023, yang digelar di Jakarta pada Rabu (04/10/2023). Ajang tersebut merupakan penghargaan bergengsi bagi para CFO berprestasi di Indonesia dalam peranan strategis mengembangkan kinerja keuangan perusahaan menjadi lebih kuat, kokoh, dan kompetitif.

Chief Editor SWA Media Group, Kemal E.Gani menjelaskan program ini merupakan program kurasi untuk mencari dan menampilkan CFO Indonesia terbaik yang dapat dijadikan best practices. “Dengan program ini kami berharap, kami dapat melahirkan lebih banyak lagi CFO yang dapat memberikan terobosan efektif di bidang keuangan, dapat mendongkrak kinerja keuangannya, dapat melakukan efisiensi, dan sebagainya,” ujar Kemal.

Adapun tema Indonesia Best CFO tahun 2023 adalah Orchestrating Financial Resources & Strategy to Achieve Top Performance.

Kemal melanjutkan, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam mencari Best CFO di Indonesia. Pertama, melakukan studi referensi berdasarkan database yang dimiliki, untuk mencari CFO yang masuk kriteria dan diundang dalam program. Secara garis besar, kriteria yang digunakan untuk melakukan seleksi awal meliputi: track record CFO, latar belakang perusahaan dengan kinerja positif dan terus bertumbuh, untuk kemudian diundang sebagai kandidat peserta.

Sesudah itu, para calon Best CFO diminta untuk membuat dan mengirimkan paper dengan outline yang telah ditetapkan, untuk kemudian paper tersebut dinilai oleh dewan juri dan dipilih 10 besar kandidat penerima Best CFO.

Kandidat Best CFO yang masuk dalam 10 besar, yang kemudian diundang presentasi dan diuji melalui sesi wawancara oleh para juri independen dan senior dibidangnya, diantaranya Prof Ir Roy Sembel dari IPMI International Busines School, Reinaldy Firmansyah yang juga sebagai Komisaris Independen Indonesia Infrastucture Finance (IIF), Prof Djoko Wintoro PHD yang merupakan wakil Rektor Prasetya Mulya, dan Philips Purnama, yang saat ini menjabat sebagai CEO J&D Nickel Smelter Grup.

Faktor yang dinilai oleh para juri meliputi: Kejelasan identifikasi masalah, Strategi & terobosan untuk mencapai sasaran, Hasil, dan Kecakapan dalam presentasi. Hasilnya, dari proses penjurian ditetapkan Top 10 Indonesia Best CFO 2023.

Direktur Keuangan & Strategi, Romy Wijayanto menyampaikan terima kasih dan merasa sangat terhormat atas Penghargaan yang diberikan. ”Berbagai indikator peningkatan kinerja bisnis Bank DKI yang konsisten juga merupakan buah kerja keras dan kolaborasi dari tim Manajemen dan seluruh insan Bank DKI, yang secara disiplin mengeksekusi berbagai program dan inisiatif strategis, sehingga secara langsung mendorong pertumbuhan kinerja Bank DKI.

Oleh sebab itu, Penghargaan ini didedikasikan untuk seluruh insan Bank DKI yang telah berhasil mewujudkan hasil nyata dengan berlandaskan perilaku kolaboratif. Selain itu juga didedikasikan kepada Pemegang Saham, Otoritas, nasabah dan mitra kerja yang terus memberikan kepercayaan terhadap Bank DKI.” ujar Romy.

Romy menambahkan, dalam menjalankan pengelolaan keuangan Bank DKI, dirinya menyusun roadmap sebagai strategi untuk mencapai visi kinerja keuangan berkelanjutan, dengan fokus pada 7 strategi utama.

Strategi pertama, meningkatkan rentabilitas melalui peningkatan Earning After Tax, NIM, ROA, ROE, NPL, LAR dan Coverage Ratio yang memadai.

Strategi kedua, menjaga likuiditas dan permodalan pada level aman dan sesuai dengan ketentuan.

Ketiga, mengoptimalkan bisnis eksisting pada niche market dengan melakukan perbaikan proses bisnis untuk memenuhi ekspektasi Pemegang Saham dan nasabah.

Strategi keempat, mempersiapkan kapabilitas Bank untuk dapat meng-capture new business opportunity, terutama terkait dengan adanya disrupsi teknologi dalam era digital, melalui inisiatif digitalisasi.

Strategi kelima dengan mendorong terciptanya ekosistem bisnis bagi Bank DKI dengan memaksimalkan potensi DKI Jakarta Linkage. Keenam, meningkatkan kolaborasi dan sinergi internal antar Unit Kerja sehingga lebih solid dengan menjadikan seluruh Unit Kerja Supporting sebagai business partner.

Strategi ketujuh adalah mempersiapkan SDM yang berkompeten untuk mendukung kinerja bisnis yang berkelanjutan. “Peran utama CFO harus bisa menjadi orchestrator perusahaan,” imbuh Romy.

Atas implementasi berbagai strategi tersebut, Bank DKI mencatat pencapaian kinerja impresif dengan peningkatan laba bersih Bank DKI pada Desember 2022 menjadi Rp939,11 miliar, yang merupakan pencapaian laba tertinggi Perseroan sejak berdiri.

Laba tumbuh 29,11% dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp727,36 miliar. Hal ini juga seiring didukung adanya peningkatan total aset sebesar 11,51% menjadi Rp78,88 triliun pada Desember 2022, dari Rp70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, dan semakin tumbuh berkelanjutan di tahun 2023.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menunjukkan dukungan dan turut bangga atas prestasi yang diraih oleh Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto. “Semangat dan leadership Bapak Romy Wijayanto diharapkan menjadi pemantik motivasi dan inspirasi bagi seluruh insan Bank DKI untuk terus tumbuh, berkembang, dan semakin menunjukkan kontribusi dalam kinerja bisnis Bank DKI, untuk mewujudkan visi sebagai Bank Pilihan untuk Jakarta yang Maju dan Sejahtera,” pungkasnya.***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kebijakan tersebut masih konsisten dengan stance kebijakan moneter ketat untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4±1% pada 2015

BI Rate Tetap 7,50%

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan

Presiden: Kalau UU Memperbolehkan, Dor Saja Pengedar Narkoba

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengaku geram dengan maraknya peredaran narkoba di Indonesia. Data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pengguna narkoba terus meningkat. Tahun 2015 diperkirakan angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang, dan setiap hari 49-50 generasi muda  Indonesia mati karena narkoba.  “Saya tegaskan, semua harus dihentikan, harus dilawan, dan tidak bisa dibiarkan lagi,” tegas Presiden Jokowi saat menghadiri puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2016, di Pinangsia Taman Sari, Jakarta, Minggu (26/6). Presiden menegaskan perang melawan narkoba di Indonesia tidak boleh surut.  Karena tu, Presiden meminta kepada semua kementerian, lembaga, aparat hukum, terutama di Polri, kepada seluruh Kapolda, jajaran Polda, kepada seluruh Kapolres, jajaran Polres, Polsek semuanya, agar mengejar dan menangkap para pengedar narkoba. “Hajar mereka, hantam mereka. Kalau undang-undang memperbolehkan dor mereka. Ingat Bapak/Ibu sekalian, generasi muda kita mati karena narkoba 5,1 juta. Untungnya undang-undang tidak memperbolehkan itu, kalau boleh akan saya perintahkan langsung ke Kapolri dan Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional),” tegas Presiden. Presiden mengatakan, perang terhadap narkoba ini tidak boleh setengah hati. Apalagi, para pengedar narkoba terus bergerak dan menemukan cara-cara baru untuk  mengelabui aparat hukum dan keamanan. Bahkan, mereka sudah mulai memanfaatkan orang-orang yang tidak dicurigai seperti anak-anak dan wanita untuk menjadi kurir narkoba. “Dan adanya modus baru dalam penyelundupan narkoba ke dalam mainan anak, kaki palsu, dan yang lain-lainnya,” imbuhhya. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, kata Presiden, kejahatan luar biasa ini sudah merengkuh berbagai lapisan masyarakat. Mengutip laporan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso, Presiden menyebutkan, anak TK (Taman Kanak kanak) dan SD (Sekolah Dasar) sudah ada yang terkena narkoba. “Tidak hanya di kota, (tapi juga) di kampung, di desa. Tidak hanya orang dewasa, (tapi juga) remaja, anak-anak, dan bahkan yang di TK pun sudah dimasuki narkoba. Tidak hanya orang biasa tapi juga ada aparat, ada pejabat, dan ini yang seharusnya menjadi panutan juga terkena narkoba,” tuturnya. Presiden mengingatkan semua harus bersinergi mulai dari pesantren, universitas, kementerian, lembaga, kota, kabupaten, maupun provinsi, semuanya, sebab kalau ini dibiarkan bisa kemana-mana dan bisa melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Kata-kata pun, lanjut Presiden, sudah tidak diperlukan lagi, yang diperlukan adalah tindakan yang konkrit, tindakan yang nyata. “Saya perlu ingatkan, semua harus bersinergi mulai dari BNN, Polri,kementerian, lembaga, LSM, masyarakat semua harus betul-betul melakukan langkah-langkah yang terpadu untuk melawan narkoba, langkah-langkah yang progresif, yang mengalahkan kelicikan para pengedar narkoba,” tutur Presiden seraya mengingatkan, yang tidak kalah penting, masing-masing harus menghilangkan ego masing-masing, egosektoral.